KOMPAS.com - Seorang wanita yang pertama kali melahirkan, tak jarang dibuat bingung oleh hal-hal asing yang dialami.
Salah satunya berkaitan dengan Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI eksklusif wajib diberikan minimal selama enam bulan sejak bayi lahir.
Mungkin Anda pernah merasakan sakit jika ASI tidak kunjung dikeluarkan. Hal itu merupakan efek normal bagi ibu menyusui.
Dosen Poltekkes Kemenkes Jakarta II, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, berkata bahwa pengosongan harus segera dilakukan setiap ASI dirasa sudah penuh. Sebab, ASI yang tidak tuntas dikeluarkan akan menghalangi proses pembentukan ASI berikutnya.
Baca juga : ASI Selamatkan Bayi Prematur dari Kematian
"Jika ASI tidak dikeluarkan maka akan terjadi penggumpalan, menyumbat kelenjar susu dan ASI yang keluar sedikit sampai akhirnya berhenti produksi," kata Rita kepada Kompas.com, Selasa (6/2/2018).
Hal itu pulalah yang dapat menimbulkan bengkak pada payudara sekaligus menimbulkan sakit atau nyeri.
Ia berkata menyusui wajib dilakukan secara bergantian. Caranya, satu payudara dikosongkan terlebih dahulu baru beralih ke payudara yang lain.
Selain itu, saat bayi akan menyusu lagi maka harus dimulai dari payudara yang terakhir diberikan.
"Misalnya pertama menyusui dari payudara sebelah kanan hingga kosong, lalu pindah ke payudara sebelah kiri sampai bayi kenyang. Menyusui berikutnya mulai dari payudara sebelah kira hingga kosong lalu pindak ke kanan. Begitu seterusnya secara bergantian," jelasnya.
Menurut Rita yang juga seorang ahli gizi, hal ini akan menjamin keberlangsungan produksi ASI.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.