Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2016, 20:38 WIB
Dian Maharani

Penulis

 JAKARTA, KOMPAS.com - Anak-anak sangat rentan terkena rinitis. Rinitis merupakan radang pada mukosa hidung berupa pilek atau keluar lendir dsri hidung.

Masalah pilek tak bisa dianggap sepele, karena bisa berkembang jadi sinusitis, yaitu masuknya lendir dari hidung ke rongga-rongga sinus.

Dokter spesialis anak, Isabella Riandani mengatakan, untuk mencegahnya, langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.

"ASI itu bagus banget. Manfaatnya banyak sekali," kata Isabella dalam diskusi di Jakarta, Senin (19/12/2016).

ASI dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak sehingga menurunkan risiko berbagai penyakit. Namun, Isabella mengingatkan para ibu agar memposisikan bayi dengan benar saat memberikan ASI.

"Kalau menyusui, posisi kepala bayi lebih tinggi dari dadanya," terang Isabella.

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading ini menjelaskan, bila anak sudah terkena rinitis, posisi menyusui dengan kepala lebih rendah dari badan bayi bisa membuat cairan atau lendir mudah masuk ke rongga sinus.

Selain ASI, pencegahan rinitis pada anak adalah hindari asap rokok sejak masa kehamilan.

Isabella menjelaskan, asap rokok dapat merusak fungsi sistem pernapasan bayi sehingga membuatnya rentan terkena rinitis.

Kemudian, tentu saja dengan hindari alergen atau yang mencetuskan alergi pada si kecil jika rinitis disebabkan oleh alergen.

Pencetus alergi pada setiap anak bisa berbeda-beda. Ada yang alergi terhadap tungau pada debu, serbuk sari, hingga bulu hewan seperti kucing dan anjing.

Rinitis juga bisa dicegah dengan memberikan vaksinasi pada anak. Sebab, beberapa rinitis juga bisa muncul karena virus.

Pencegahan secara umum adalah menjaga kebersihan dan bila anak mulai pilek, selalu bersihkan hidungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com