Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sains Jelaskan Kenapa Beberapa Lagu Terngiang di Kepala Anda

Kompas.com - 25/01/2018, 20:06 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Time

Ciri Umum "Cacing Telinga"

Meski masih sangat misterius, lagu-lagu yang mudah menempel di kepala biasanya memiliki ciri umum.

"Cenderung memiliki tempo lebih ceoat, atau lebih optimis, dan memanfaatkan kontur melodi yang mudah diprediksi," ungkap Kelly Jakubowski, seorang peneliti musik di Durham University, Inggris.

Jakubowski juga menyebut, seiring dengan melodi yang mudah diprediksi, lagu-lagu ini juga cenderung lebih sedikit memiliki perubahan tak terduga dalam nada atau tempo yang dapat diingat oleh otak.

Meski para ahli mulai memahami karakteristik umum lagu-lagu semacam ini, mereka masih belum bisa menemukan mengapa lagu-lagu ini bertahan di kepala kita.

Dalam salah satu penelitian tentang lagu-lagu "cacing telinga", Lassi Liikkanen dari Helsinki Institute for Information Technology Finlandia berteori bahwa cuplikan lagu itu secara tak sengaja masuk ke kepala kita sebagai perangkat mnemonik, alat bantu memori.

Pendapat itu didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa musik dapat membantu meningkatkan daya ingat di antara orang-orang dengan multiple sclerosis, dan sejumlah besar bukti menunjukkan bahwa pikiran kita menggunakan asosiasi untuk menyimpan dan mengambil kenangan.

Baca juga: Peneliti Klaim Selera Musik Orang Bisa Diubah dengan Magnet

Sayangnya hal ini masih menjadi misteri besar. Tapi bagi Anda yang cukup terganggu dengan lagu-lagu di kepala Anda, para ahli punya cara mengatasinya.

"Menemukan tugas yang membutuhkan fokus mental dan menguras pikiran Anda pada hal itu biasanya mengalihkan perhatian dari musik internal," kata Liikkanen.
Upaya di atas mendapat persetujuan dari Margulis.

"Orang cenderung mendapatkan 'cacing telinga' saat melakukan tugas yang tidak memerlukan perhatian penuh mereka-seperti mencuci piring," katanya.

Selain itu, Anda juga bisa menghilangkannya dengan mengunyah permen karet.

"Ketika sebuah lagu tertancap di kepala kita, hampir pasti kita akan ikut bernyanyi bersama dengan itu," kata Margulis.

"Jika Anda membuat mulut Anda melakukan sesuatu yang lain, seperti mengunyah permen karet, makan makanan, atau berbicara dengan seorang teman, itu bisa menghilangkannya," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com