Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sains Jelaskan Kenapa Beberapa Lagu Terngiang di Kepala Anda

Kompas.com - 25/01/2018, 20:06 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Time

KOMPAS.com - Pernahkah Anda tak sengaja mendengar lagu namun lagu itu seolah menempel di kepala dan tidak mau hilang? Atau mungkin Anda tiba-tiba menyanyikannya sebuah lagu lama begitu saja?

Pernahkah Anda bertanya mengapa hal itu terjadi?

Lagu-lagu semacam ini sering disebut dengan "cacing telinga". Penamaan ini karena lagu-lagu itu terus melekat dan seolah bermain di kelapa Anda.

Para ahli menyebut hal ini sebegai "citra musik tak disengaja".

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Psychology of Music menemukan bahwa lebih dari 90 persen orang mengalami hal ini setiap minggu. Meski ada banyak variasi pada masing-masing orang terhadap lagu-lagu tertentu, tapi biasanya fenomena ini akan bertahan sekitar 30 menit.

Baca juga: Alat Musik Berusia 1.700 Tahun Ditemukan, Ternyata Masih Bisa Dimainkan

Selain itu, biasanya, lagu yang menempel di kepala memiliki lirik, bukan hanya permainan instrumen saja.

Dari 90 persen orang yang mengaku mengalami "cacing telinga" ini, sebagaian besar mengaku itu adalah lagu yang menyenangkan. Tapi beberapa juga merasa lagu yang menempel itu adalah lagu yang menjengkelkan.

"Beberapa orang terganggu dengan lagu-lagu itu sampai-sampai berpengaruh pada kehidupannya," kata Elizabeth Hellmuth Margulis, profesor dan direktur di Music Cognition Lab, Arkansas University dikutip dari Time, Rabu (24/01/2018).

Margulis menyebut lagu-lagu yang mudah menempel di telinga ini mempunyai karakteristik yang dapat diprediksi. Dalam satu hal, mereka cenderung adalah cuplikan kecil dari lagu, bukan keseluruhan.

"Biasanya (yang menempel) hanya melodi," ungkap perempuan yang telah mempelajari bagaimana lagu dapat menempel di kepala seseorang itu.

Hal ini mulai Margulis sadari saat membawa anaknya ke dokter.

"Di kantor dokter ada poster bergambar laki-laki yang menurut saya tampak seperti tokoh Gaston dalam film Beauty and The Beast," kenang Margulis.

"Beberapa menit berlalu, dan saya sadar saya tidak bisa mengeluarkan lagu 'Be Our Guest' (salah satu lagu dalam film tersebut) dari kepala saya," imbuhnya.

Baca juga: Jalan Panjang Pembuktian Manfaat Musik bagi Kesehatan

Padahal, menurut Margulis, dia tak memikirkan lagu itu selama bertahun-tahun. Dalam hal ini, dia mengenali pemicu "cacing telinga" yang dialaminya, yaitu pria berpenampilan mirip Gaston.

"Tapi hubungannya tidak spesifik," katanya.

Ciri Umum "Cacing Telinga"

Meski masih sangat misterius, lagu-lagu yang mudah menempel di kepala biasanya memiliki ciri umum.

"Cenderung memiliki tempo lebih ceoat, atau lebih optimis, dan memanfaatkan kontur melodi yang mudah diprediksi," ungkap Kelly Jakubowski, seorang peneliti musik di Durham University, Inggris.

Jakubowski juga menyebut, seiring dengan melodi yang mudah diprediksi, lagu-lagu ini juga cenderung lebih sedikit memiliki perubahan tak terduga dalam nada atau tempo yang dapat diingat oleh otak.

Meski para ahli mulai memahami karakteristik umum lagu-lagu semacam ini, mereka masih belum bisa menemukan mengapa lagu-lagu ini bertahan di kepala kita.

Dalam salah satu penelitian tentang lagu-lagu "cacing telinga", Lassi Liikkanen dari Helsinki Institute for Information Technology Finlandia berteori bahwa cuplikan lagu itu secara tak sengaja masuk ke kepala kita sebagai perangkat mnemonik, alat bantu memori.

Pendapat itu didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa musik dapat membantu meningkatkan daya ingat di antara orang-orang dengan multiple sclerosis, dan sejumlah besar bukti menunjukkan bahwa pikiran kita menggunakan asosiasi untuk menyimpan dan mengambil kenangan.

Baca juga: Peneliti Klaim Selera Musik Orang Bisa Diubah dengan Magnet

Sayangnya hal ini masih menjadi misteri besar. Tapi bagi Anda yang cukup terganggu dengan lagu-lagu di kepala Anda, para ahli punya cara mengatasinya.

"Menemukan tugas yang membutuhkan fokus mental dan menguras pikiran Anda pada hal itu biasanya mengalihkan perhatian dari musik internal," kata Liikkanen.
Upaya di atas mendapat persetujuan dari Margulis.

"Orang cenderung mendapatkan 'cacing telinga' saat melakukan tugas yang tidak memerlukan perhatian penuh mereka-seperti mencuci piring," katanya.

Selain itu, Anda juga bisa menghilangkannya dengan mengunyah permen karet.

"Ketika sebuah lagu tertancap di kepala kita, hampir pasti kita akan ikut bernyanyi bersama dengan itu," kata Margulis.

"Jika Anda membuat mulut Anda melakukan sesuatu yang lain, seperti mengunyah permen karet, makan makanan, atau berbicara dengan seorang teman, itu bisa menghilangkannya," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com