KOMPAS.com - Pesatnya pertumbuhan populasi manusia mengakibatkan kepunahan sejumlah populasi hewan dan tumbuhan di alam liar.
Dalam satu abad terakhir, hampir separuh satwa liar di Bumi diambang kepunahan. Serangga, ikan, burung hingga mamalia dan di manapun habitatnya, tidak bisa lolos dari ancaman itu.
Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti jumlah yang sudah sedikit, tingkat penurunan, ancaman yang dihadapi dan kondisi populasi satwa.
Inilah 9 hewan yang dikategorikan terancam punah setelah 40 tahun terakhir yang dikutip dari Iflscience, Minggu (21/1/2018).
Macaw Spix (Cyanopsitta spixii)
Namanya terkenal karena film animasi "Rio". Sayangnya, jumlah burung Macaw berwarna biru abu-abu ini menurun drastis sejak tahun 2000 dan hanya bertahan sebagai burung koleksi pribadi saja. Saat ini ada sekitar 110 burung hasil penangkaran yang awalnya dari tujuh ekor dari dua sarang. Harapannya, akan dikembalikan di alam liar di Brasil pada tahun 2016.
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
Spesies ini kemungkinan tinggal satu populasi saja, yaitu kurang lebih 50 ekor di Taman Nasional Ujung Kulon. Badak Jawa dulu banyak ditemukan di seluruh Asia Tenggara, dari Bangladesh hingga Jawa Timur. Badak Jawa merupakan mamalia besar yang paling langka di dunia.
Vaquita (Phocoena sinus)
Jumlah satwa ini tinggal sekitar 30 ekor yang bertahan di Teluk California. Pesut kecil ini berada di ambang kepunahan karena diburu untuk dijadikan umpan ikan totoaba oleh pemburu liar.
Cyad (Encephalartos woodii)
Tahun 1895 sebuah gugusan tanaman Cyad ditemukan tumbuh di Afrika Selatan. Gugusan tersebut dibawa ke penangkaran. Setelah itu, tidak ada tanaman Cyad yang tumbuh. Itu berarti gugusan tanaman dibawa ke taman koleksi botani adalah yang terakhir. Sayangnya, semua tanaman itu adalah jantan.
Burung Hantu Kaledonia Baru (Aegotheles savesi)
Baca Juga: Arkeolog Temukan Fosil Unik Mirip Bunga Tulip, Apa Keistimewaannya?
Burung dari Kaledonia Baru ini sudah menghilang sejak 1998. Keberadaan burung ini hanya diketahui dari dua spesimen yang diteliti ilmuwan. Burung ini memiliki kaki panjang dan tipe terestrial atau hidup di atas permukaan tanah. Jumlahnya diperikarakan tinggal 50 ekor.
Ikan Pup Devils Hole (Cyprinodon diabolis)
Ikan paling terkucil di dunia ini tinggal di tempat paling panas di Bumi di dekat Death Valley, Amerika Serikat. Penyebaran populasinya sangat terbatas, hanya ada di satu perairan yang terdapat di reruntuhan batuan dengan kedalaman 22 meter dan lebar 3,5 meter.
Serangga Pulau Lord Howe (Dryococelus australis)
Pada satu masa, serangga ini berkembang baik di Pulau Lorde Howe yang terpencil tetapi jadi terancam punah akibat dimangsa tikus. Namun kemudian populasi baru jenis lobster ini ditemukan di daerah batuan yang menjorok ke lautan. Kebun Binatang Melbourne lantas membiakkannya dan hasilnya dikembalikan ke alam.
Penyu Hitam Cangkang Lunak (Nilssonia nigricans)
Penyu yang ditemukan di kuil Bayazid Bastami di Chittagong, Bangladesh, ternyata hewan langka yang hanya ada di kolam kuil itu. Dua populasi liar dalam jumlah kecil, yang mungkin merupakan spesies yang sama, telah ditemukan di kuil lain di daerah Assam.
Singa Barbary (Panthera leo leo)
Sebagian peneliti menganggap singa Barbary punah di tahun 1960an. Ilmuwan lain berpendapat bahwa keturunan singa peliharaan Sultan Maroko ini, masih hidup higga saat ini. Namun, keaslian genetis yang di alam liar atau di penangkaran, banyak dipertanyakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.