Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Desa Terdingin Bersuhu -62 Derajat Celsius, Manusia bak Bola Salju

Kompas.com - 17/01/2018, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Oymyakon adalah sebuah desa yang terletak di wilayah Yakutia, Rusia. Ini adalah desa terdingin yang secara permanen masih ditinggali manusia.

Nama Oymyakon berasal dari nama sungai Oymyakon yang berarti air yang tidak dapat membeku atau tempat ikan menghabiskan musim dingin.

Desa yang terletak di ketinggian 750 meter di atas permukaan laut itu saat ini sedang mencapai titik terendah yang hampir mencapai rekor.

Saking dinginnya, termometer digital yang dipasang sebagai obyek wisata pecah. Angka terakhir yang ditunjukkan termometer adalah -62 derajat Celsius.

Baca juga : Tahun 2100, Suhu Asia Selatan Diprediksi Terlalu Panas untuk Manusia

Termometer di Oymyakon, Rusia berhenti bekerja tak lama setelah suhu mencapai -62C Termometer di Oymyakon, Rusia berhenti bekerja tak lama setelah suhu mencapai -62C

Dilansir dari The Siberian Times, Senin (15/1/2018), suhu dingin yang menusuk itu tak menghentikan sekitar 500 penduduk untuk beraktivitas.

Seperti yang dilakukan perempuan 24 tahun asal Yakutia, Anastasia Gruzdeva, yang pergi ke luar rumah bersama dua orang temannya.

Mereka bertiga justru mengabadikan momen dengan berswafoto dan diunggah ke Instagram. Dalam foto tersebut, bulu mata mereka bertiga membeku, seperti ada gumpalan salju putih yang menghiasi kelopak mata.

Anastasia Gruzdeva (kiri) bersama dua temannya di kota beku Yakutia Anastasia Gruzdeva (kiri) bersama dua temannya di kota beku Yakutia

Seorang jurnalis Elena Pototskaya juga mengabadikan momen yang dilakukan para turis China saat menghadapi suhu yang anjlok.

Dia tidak percaya karena turis China itu justru berani bermain air di sungai hanya mengenakan pakaian dalam.

"Kami penduduk setempat saja takut pergi ke luar, bahkan hanya di jalan karena dingin. Dan ternyata para turis ini justru mandi," tulisnya dalam keterangan video instagram yang diunggahnya.

Selain itu, Petrs Chugunov, seorang fotografer dari Yakutia juga memotret seorang balerina yang menari di jalanan beku.

"Saya benar-benar memotret balerina di jalanan saat suhu minus 41, ini bukan Photoshopped," kata Chugunov kepada The Siberian Times.  

Dia menjelaskan bahwa itu adalah bagian dari proyeknya untuk memotret balerina di jalan-jalan kota. Chugunov berdalih dia sudah menyiapkan mantel hangat dan sepatu boots orang Rusia saat musim dingin yang bernama Valenki.

Oymyakon disebut pernah mengalami suhu yang lebih dingin dari saat ini, yakni mencapai -67,7 Celsius pada Februari, 1933.

Tempat terdingin di bumi lainnya adalah di Antartika. Pada 2013, NASA pernah mencatat lewat satelitnya, suhu di Antartika timur mencapai -94,7 Celsius.

Dilansir dari Telegraph, Selasa (16/1/2018), penduduk Oymyakon sanggup bertahan pada suhu -50 Celsius pada bulan Januari dan Februari dengan membakar kayu atau batu bara untuk menghangatkan tubuh.

Panjang hari di sana pun bervariasi, saat bulan Desember mereka hanya merasakan tiga jam dan pada musim panas mereka dapat merasakan siang sampai 21 jam.

Baca juga : Terlalu Dingin, 4 Hiu Ditemukan Membeku di Pesisir AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau