Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Bantu Arkeolog Temukan Makam Raja Kuno yang Sulit Terjangkau

Kompas.com - 13/01/2018, 18:04 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

Sumber PHYSORG

Seperti diketahui, sekitar tahun 2001 dan 2004, tim arkeolog dari Jerman menemukan sebuah ruang pemakaman yang masih asli di Arzhan 2 yang berisi kumpulan artefak pemakaman terkaya yang pernah ditemukan di padang rumput Eurasia.

Kurang lebih seribu benda emas ditemukan di dua mayat. Pada ruang utama makam, juga ditemukan senjata, pot, dan kuda dengan hiasan yang indah.

Kalung pangeran Skithia terbuat dari 2 kilogram emas padat di Arzhan 2. Akan tetapi, penanggalan pemakaman disebut berasal dari abad ke 7 SM, yaitu memasuki zaman besi.

Baca Juga: "Hilang" dari Sejarah, Lokasi Biara Kuno Skotlandia Terlacak

Karakteristik iklim tanah Siberia menambah harapan Gino terhadap makam kuno masih terjaga dengan baik.

Di lembah Sungai Uyuk lapisan es sangat tebal dan menyulitkan sinar matahari menembus sehingga proses pembusukan hanya terjadi di atas permukaan. Lapisan es diharapkan dapat menjaga keaslian isi makam.

"Sangat jarang sinar pantulan es mengenai bawah makam. Jika kita beruntung, kita mungkin akan menemukan beberapa ukiran kayu atau karpet yang terawat baik di bawah batu, atau mungkin mumi es," katanya.

Dalam temuannya ini, Gino menekankan pentingnya kecanggihan teknologi dalam penelitian.

"Metode arkeologi telah menjadi jauh lebih canggih sejak tahun 1970. Hari ini kita memiliki cara yang berbeda untuk memeriksa materi untuk mengetahui lebih banyak tentang transisi dari zaman perunggu akhir ke zaman besi," katanya.

Gino melihat bahwa cara manusia memandang zaman pra-sejarah berubah secara radikal berkat genetika, analisis isotop, dan metode geofisika. Perkembangan sistem informasi geografis dan penginderaan jarak jauh juga berperan penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com