Teknologi ini telah diuji coba dalam uji klinis di enam unik kardiologi. Hasilnya akan dipublikasikan pada tahun ini dlaam jurnal peer-review.
Profesor Paul Leeson, seorang ahli jantung yang mengembangkan sistem ini menyebut, data tersebut mengindikasikan bahwa sistem ini telah mengungguli para spesialis jantung dengan lebih baik.
Kecerdasan buatan ini dinamai Ultromics. Benda ini dilatih untuk mengidentifikasi masalah potensial dalam pemindaian 1.000 pasien yang dirawat selama tujuh tahun terakhir, bersama informasi tentang apakah mereka terus mengalami masalah jantung.
"Sebagai ahli jantung, kami menerima bahwa kamitidak selalu benar pada saat ini," ungkap Prof Leeson.
Baca juga: Stephen Hawking: AI Bisa Menghancurkan Peradaban Manusia
"Tapi sekarang ada kemunkinan cara tersebut dapat dilakukan dengan lebih baik," sambungnya.
Dilansir dari The Telegraph, Rabu (03/01/2018), Prof Sir Malcolm Grant, ketua NHS Inggris mengatakan pada 2015 bahwa kecerdasan buatan akan membawa pasien NHS mendapatkan kualitas perawatan lebih baik. Prof Grant menyebut itu karena diagnosis kondisi media dan perawatan personal yang lebih baik.
Dia juga mengatakan bahwa layanan kesehatan akan sangat diuntungkan dari penggunaaan mesin pembelajaraan dan robot. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi semacam ini bisa mengungguli manusia, maka akan "gila" jika tidak digunakan.
Prof Grant juga megakui bahwa hal ini akan terbentur pada masalah etika. Tapi dia menyarankan bahwa bidang medis perlu lebih fokus dengan cara menggunakannya untuk pengobatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.