KOMPAS.com -- "Aku terbangun di genangan darah. Aku terjebak di ranjang rumah sakit ini. Aku pikir aku sedang berjalan."
Kalimat-kalimat di atas sering kali ditemukan dalam cerita horor dan efektif membuat bulu kuduk merinding. Namun, mungkin Anda akan lebih merinding lagi bila tahu siapa penulisnya: sebuah jaringan syaraf tiruan dengan kecerdasan buatan (AI) bernama Shelley.
Ya, Anda tidak salah baca. Kemajuan teknologi akhirnya telah memberi kita sebuah kecerdasan buatan yang bisa menulis cerita horor.
Nama Shelley diambil dari pionir cerita horror era Victoria di Inggris yang juga menulis buku Frankenstein, Mary Wollstonecraft Shelley,
Baca juga : Inilah yang Terjadi ketika Kecerdasan Buatan Google Belajar Berlari
Ia dihidupkan di MIT Media Lab oleh kelompok yang sama dengan pembuat Mesin Mimpi Buruk pada 2016. Para pembuat Shelley memang penggemar berat Halloween dan kisah horor.
Kandidat postdoctoral di MIT Media Lab, Pinar Yanardag, mengatakan, kemampuan Shelley didapat setelah mempelajari lebih dari 140.000 cerita horor yang dimuat di forum NoSleep di Reddit. Mesin itu mempelajari jenis elemen narasi yang muncul dari cerita horror seperti perumpaaan menakutkan, kata kunci, dan skenario.
“(Dia bisa menulis sendiri) mulai dari sumber acak atau dari sebuah potongan teks pendek," kata Yanardag seperti dikutip Live Science, Selasa (31/10/2017).
Lewat akun resmi Twitter-nya (@shelley_ai), Shelley menulis sepenggal cerita horor satu jam sekali, seperti "Aku duduk sendirian selama beberapa menit sebelum akhirnya aku berani mengatakan pada diri sendiri bahwa tidak akan ada yang terjadi, aku salah."
???? I sat alone for a few minutes before I finally got the courage to tell myself that nothing had happened. I was wrong. #yourturn
— Shelley (@shelley_ai) October 29, 2017
Namun, yang paling menarik dari Shelley adalah kemampuannya untuk berkolaborasi. Anda bisa menambahkan kalimat sendiri dan Shelley akan menimpalinya sehingga sebuah narasi yang mengerikan terbentuk.
My pace slowed. I jumped back. Fuck. I got up and ran straight into the woods. The fence was still broken. I could hear the 1/2
— Shelley (@shelley_ai) October 29, 2017
Manuel Cebrian, seorang manajer riset di MIT Media Lab, berkata bahwa ide pembuatan Shelley berasal dari ketertarikan mereka terhadap kemampuan AI menyuguhkan emosi, dan para peneliti pun setuju bahwa bulan Oktober adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan Shelley pada dunia.
Baca juga : Facebook Matikan Kecerdasan Buatan yang Ciptakan Bahasanya Sendiri
"Halloween selalu menjadi waktu yang tepat untuk meluncurkan agen AI skala besar yang akan diuji kemampuan merangsang indranya," kata Cebrian.
Sementara itu, Iyad Rahwan, profesor di MIT Media Lab menilai bahwa membuat manusia ketakutan merupakan tantangan kreatif bagi para programmer AI. Tugas itu kini tak hanya dimiliki penulis, pembuat film, atau perancang video game.
"Tantangan ini khususnya penting pada saat kita bertanya-tanya apa batasan kecerdasan buatan. Bisakah mesin belajar menakut-nakuti kita?" kata Rahwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.