KOMPAS.com - Masih ingat dengan Snuppy? Dia adalah anjing Afghanistan hasil kloning pertama di dunia yang 'lahir' pada 2005 oleh Hwang Woo Suk, ilmuwan asal Korea Selatan.
Tepat setelah 13 hari ulang tahun yang ke-10 pada 2015, Snuppy meninggal.
Meski begitu, dia mewariskan genetik yang tinggal di tiga kloningan ulangnya.
Para ilmuwan mengkloning ulang untuk lebih memahami kesehatan dan umur hewan klon dibandingkan dengan pendonor sel mereka.
Sejauh ini, hasil penelitian tentang kloning sudah dicampur. Sebab, beberapa hewan ada yang berakhir seperti domba Dolly yang meninggal setelah melewati setengah kehidupan domba normal. Saat itu Dolly berusia enam tahun.
Dibandingkan dengan Dolly, kasus Snuppy lebih menjanjikan.
Baca Juga: Ilmuwan Korsel Sukses Kloning Anjing Hutan
Tim peneliti veteriner di Seoul National University, University of Illinois di Urbana-Champaign, dan Michigan State University menerbitkan beberapa deskripsi terkait kloning dari klon pertama yang sudah terbit di jurnal Scientific Reports (10/11/2017).
Dalam artikel berjudul "Birth of Clones of The World’s First Cloned Dog", para ilmuwan menggambarkan proses di mana mereka berhasil mengkloning ulang anjing kloning pertama di dunia dan memantau kesehatannya.
Empat klon dari Snuppy lahir dengan bobot normal. Namun, salah satunya mati pada hari keempat karena diare berat. Penyebab pastinya belum pernah terkonfirmasi sampai sekarang.
Kematian neonatal ini berada dalam kisaran normal untuk anjing.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.