Akhirnya, Dundas dan McEwen menyimpulkan bahwa RSL tidak diciptakan oleh air. Sebagai gantinya, mereka ibarat jejak yang ditinggalkan biji-bijian kering yang meluncur menuruni sisi istana pasir yang merosot.
Mereka juga menulis bahwa ini tidak berarti tak ada air apa pun di RSL. Kecenderungan untuk garis-garis tersebut muncul saat musim hangat mengindikasikan adanya perklorat yang memungkinkan bahwa airlah yang membantu membuat garis-garis tersebut.
"Namun, volume air cair mungkin kecil atau nol," kata para ilmuwan.
Hal itu sesuai penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters tahun lalu. Dalam penelitian tersebut disebutkan, dalam garis itu terkandung tidak lebih dari 3 persen air cair.
"RSL mungkin terbentuk oleh mekanisme yang unik di lingkungan Mars," kata McEwen.
Baca juga: Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Laut Purba di Planet Mars?
"Jadi mereka (RSL) mewakili kesempatan untuk mempelajari bagaimana Mars berperilaku, yang penting untuk eksplorasi masa depan," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.