KOMPAS.com - Satu hal yang kita ketahui tentang bintang adalah kehidupan bintang tidak selalu kekal. Sama seperti manusia, dia memiliki fase lahir, hidup, kemudian mati.
Para ilmuwan menyebut akhir hidup bintang tergantung pada massanya. Bintang-bintang kecil menggembung dan menghembuskan materinya.
Sementara bintang besar mati dalam ledakan, triliunan kali lebih dahsyat dari bom atom. Sebelum meledak, bintang melontarkan atmosfer untuk melahirkan bintang-bintang baru.
BACA: Akhir Kehidupan Bintang Serupa Matahari
Itu yang kita ketahui selama ini.
Namun, baru-baru ini pengetahuan tentang kehidupan bintang berkembang. Penelitian terbaru menyebut bahwa siklusnya: hidup, meledak, hidup, dan meledak lagi dalam kurun waktu 50 tahun.
Hal ini dibuktikan oleh sebuah tim astronomi dunia, termasuk di dalamnya Nick Konidaris dan Benjamin Shappee dari Institusi Sains Carnegie.
Penelitian yang sudah diterbitkan di jurnal Nature, Rabu (8/11/2017), memang bertentangan dengan pengetahuan sebelumnya tentang nasib bintang.
Temuan ini merupakan analisis dari fenomena meledaknya bintang yang terjadi pada September 2014. Tim ahli astronomi Palomar Transient Factory mendeteksi ledakan di langit itu diberi nama iPTF14hls.
Cahaya yang dikeluarkan dari ledakan itu dianalisis untuk memahami kecepatan dan komposisi material kimia yang dikeluarkan oleh ledakan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan