Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Planet Seukuran Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Mirip Matahari

Kompas.com - 12/08/2017, 21:39 WIB

KOMPAS.com -- Sebuah studi baru oleh tim astronom internasional mengungkapkan bahwa empat planet seukuran Bumi mengorbit tau Ceti—bintang mirip matahari—yang berjarak 12 tahun cahaya dan terlihat oleh mata telanjang. Planet-planet ini memiliki massa 1,7 massa Bumi, yang masuk dalam daftar planet terkecil yang pernah terdeteksi di sekitar tau Ceti.

Dua diantaranya adalah Super Earth—planet ekstrasurya dengan massa yang lebih tinggi dari Bumi dan berada di bawa massa raksasa es Tata Surya, Uranus, dan Neptunus—yang terletak di zona bintang layak huni. Itu berarti, kondisi mereka memungkinkan adanya air di permukaan.

Planet-planet ini dideteksi dengan mengamati goyangan pergerakan tau Ceti. Teknik yang digunakan cukup peka untuk mendeteksi variasi pergerakan bintang sekecil 30 sentimeter per detik.

(Baca juga: Bumi Super Ini Dinyatakan Punya Atmosfer, Bisakah Dihuni Manusia?)

“Melalui pemodelan kumpulan data yang sangat canggih dari beberapa pengamat independen, kami dapat menghilangkan kebisingan karena aktivitas permukaan bintang dari sinyal yang sangat kecil. Sinyal itu dihasilkan oleh tarikan gravitasi dari planet-planet seukuran bumi tersebut,” ujar Steven Vogt, salah satu penulis jurnal sekaligus profesor astronomi dan astrofisika di UC Santa Cruz. Jurnalnya bersama tim kini telah dipublikasikan di Astrophysical Journal.

Menurut penulis utama Fabo Feng dari University of Hertfordshire, UK, para peneliti semakin dekat dengan batas 10 sentimeter per detik yang dibutuhkan untuk mendeteksi analog Bumi. "Melalui perbandingan analog ini, deteksi kami tentang goyangan lemah semacam itu menjadi tonggak sejarah dalam pencarian analog bumi dan pemahaman tentang kelestarian bumi,” kata Feng.

Fabo Feng Ilustrasi ini membandingkan keempat planet yang terdeteksi di sekitar tau Ceti (atas) dan planet dalam tata surya kita (bawah)

Dua planet terluar di sekitar tau Ceti cenderung menjadi kandidat planet layak huni, meskipun cakram puing-puing besar di sekitar bintang tersebut kurang begitu mendukung karena ledakan asteroid dan komet yang intens.

Pada 2013 lalu, tim yang sama juga menyelidiki tau Ceti. Mikko Tuomi dari University of Hertfordshire memimpin upaya dalam mengembangkan teknik analisis data dan menggunakan bintang tersebut sebagai patokan.

“Kami datang dengan cara cerdik untuk membedakan antara sinyal yang disebabkan oleh planet dan yang disebabkan oleh aktivitas bintang. Kami melihat bagaimana perbedaan aktivitas bintang pada panjang gelombang yang berbeda dan menggunakan informasi tersebut untuk memisahkan aktivitas ini dari sinyal planet,” jelas Tuomi.

Dengan susah payah, para peneliti meningkatkan sensitivitas teknik mereka dan mampu menyingkirkan dua sinyal yang telah diidentifikasi tim 2013 sebagai planet. "Tidak peduli bagaimana kita melihat bintangnya, setidaknya ada empat planet berbatu yang mengorbitnya," kata Tuomi.

"Kami perlahan belajar untuk membedakan antara goyangan yang disebabkan oleh planet dan yang disebabkan oleh permukaan aktif bintang. Hal ini memungkinkan kami untuk secara esensial memverifikasi keberadaan dua planet terluar yang berpotensi dihuni di dalam sistem,” tambahnya.

Bintang mirip matahari dianggap sebagai target terbaik dalam pencarian planet layak huni karena kesamaannya dengan matahari. Tidak seperti bintang-bintang kecil pada umunya, seperti bintang kerdil merah Proxima Centauri dan Trappist-1, mereka tidak begitu redup.

Dengan kondisi seperti itu, mereka akan terkunci secara bersamaan, menunjukkan sisi yang sama dengan bintang setiap saat. Tau Ceti sangat mirip dengan matahari dalam ukuran dan kecerahannya, dan kedua bintang tersebut menjadi tuan rumah sistem multi-planet.

Artikel ini sudah pernah tayang sebelumnya di National Geographic Indonesia dengan judul: Empat Planet Seukuran Bumi Terdeteksi Mengorbit Bintang Mirip Matahari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau