Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supernova Menguak Adanya Bintang yang Hidup Lagi Setelah Mati

Kompas.com - 09/11/2017, 19:17 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Physorg

Alat yang dibuat oleh Konidaris menjadi kunci untuk menganalisis paparan sinar yang dipancarkan iPTF14hls, yang redup dan terang setidaknya lima kali dalam tiga tahun.

Alat itu disebut sebagai mesin SED. Alat Konidaris yang mampu menggolongkan supernova dan kejadian astronomi berumur pendek lainnya dengan cepat.

Perputaran yang cepat dalam penggolongan benda-benda yang berpindah di langit sangat dibutuhkan saat Konidaris dan mantan koleganya membuat mesin ini.

Ledakan bintang banyak dipelajari oleh para astronom untuk mencari tahu asal mula materi yang membentuk tata surya.

"Tapi belum lama ini, alat ini dapat mengidentifikasi dengan lebih cepat fenomena arus pendek di ruang angkasa daripada sekadar menggolongkan dan mengetahui apa yang bisa dipelajari," kata Konidaris.

"Itulah mengapa kita membangun SED. Namun saya tidak pernah memikirkan hal ini dapat membantu kita untuk menganalisa sebuah ledakan bintang," sambungnya.

"Peran Nick dalam penemuan ini untuk menunjukkan pentingnya memiliki usaha instrumentasi yang aktif yang semakin jarang terjadi," Direktur Pengamatan John Mulchaey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Physorg
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com