Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Mati Konyol, Inilah Kenapa Fosil Mammoth Banyak yang Jantan

Kompas.com - 04/11/2017, 21:45 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu binatang purba yang sering ditemukan oleh para arkeolog adalah mammoth. Namun secara spesifik, gajah purba yang paling banyak ditemukan berjenis kelamin jantan.

Hal ini memicu pertanyaan bagi para ilmuwan. Mengapa mayoritas fosil mammoth adalah jantan?

Para peneliti menemukan bahwa para mammoth jantan ini mati dan terkubur dengan alasan konyol.

"Pada banyak spesies, laki-laki cenderung melakukan hal-hal bodoh yang akhirnya membuat mereka terbunuh dengan cara yang konyol, dan itu tampaknya juga benar bagi mammoth," kata Love Dalen, seorang ahli biologi evolusioner dikutip dari New York Times, Kamis (2/11/2017).

Baca juga: Fosil Ikan Aneh Tulis Ulang Sejarah Evolusi Hewan Berkaki Empat

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology ini menyebutkan bahwa mammoth jantan muda yang hidup pada zaman es mungkin berkeliaran sendiri dan lebih sering masuk ke situasi berisiko.

Mereka sering terseret arus sungai, jatuh masuk ke dalam celah es, rawa, atau saluran pembuangan.

Para peneliti berkata bahwa hal inilah yang kemudian melindungi tulang mereka selama ribuan tahun.

Sementara itu, mammoth betina lebih banyak melakukan perjalanan dalam kelompok yang dipimpin seorang ibu tua yang tahu medannya dan menjauhkan kawanannya dari bahaya.

"Tanpa manfaat hidup dalam kawanan yang dipimpin oleh betina yang berpengalaman, mammoth jantan mungkin memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dalam perangkap alami seperti rawa, celah, dan danau," sambung Dalen dari Swedish Museum of Natural History dikutip dari AFP, Kamis (2/11/2017).

Dalen dan koleganya menganalisis DNA dari 98 fosil mammoth (Mammuthus primigenius) yang ditemukan di Siberia, Rusia. Sekitar dua pertiga dari fosil tersebut adalah jantan.

Temuan ini diklaim sebagai sebuah ketidaksengajaan oleh Patricia Pecnerova, seorang kandidat doktor di Stockholm University, Swedia, yang merupakan penulis utama dalam laporan tersebut.

Hal ini terjadi saat dia memasukkan data untuk sebuah proyek berbeda mengenai genetika mammoth.

Baca juga: Tidak Akurat, Fosil T-Rex Paling Terkenal di Dunia Akan Ganti Tampilan

Sebuah penelitian sebelumnya tentang fosil mammoth di Hot Springs, South Dakota, Amerika Serikat juga menemukan hal serupa. Mereka menemukan bahwa di antara 14 fosil yang ditemukan, hanya satu yang betina, sedangkan sisanya merupakan mammoth jantan muda.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya tersebut, penelitian Pecnerova meneliti rasio seks dengan menggunakan genetika.

Keterbatasan terbesar dalam penelitian ini adalah penjelasan tentang hal ini masih bersifat spekulatif dan sebagian besar didasarkan pada perilaku gajah sekarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau