Dari utara, wilayah ini didesak zona subduksi Seram yang aktif dan dari selatan terdapat struktur sesar yang dikenal sebagai South Seram Thrust.
Struktur sesar ini sangat aktif karena terbentuk oleh efek adanya "tumbukan lempeng" dan hunjaman balik sistem subduksi Seram.
"Wajar jika sumber gempa ini menyimpan medan tegangan kulit bumi yang dapat terlepaskan sebagai peristiwa gempa kuat. Indikator ini tampak dari seluruh gempa yang terjadi memiliki mekanisme sumber berupa sesar naik (thrust fault) dengan strike/jurus yang berarah barat-timur," kata Daryono.
Gambaran tingginya tingkat aktivitas kegempaan di Ambon tampak dari peta seismisitas dan catatan sejarah gempa merusak yang terjadi pada masa lalu.
"Aktivitas seismisitas di Ambon dan sekitarnya memang cukup rapat yang menunjukkan kawasan ini aktif gempa," ujarnya.
Selain itu, catatan sejarah gempa kuat pada masa lalu juga cukup banyak, seperti gempa kuat Ambon yang terjadi pada 1674, 1899, 1950, 1980, dan 2001.
Dengan memperhatikan tingginya aktivitas kegempaan di Ambon, Daryono menyebut, penting dilakukan kajian bahaya serta risiko gempa dan tsunami di wilayah Ambon dan sekitarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.