Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2017, 20:07 WIB

KOMPAS.com -- Meksiko baru saja mulai mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh gempa besar, ketika gempa besar lainnya mengguncang negeri itu. Wajar saja kalau orang bertanya: apakah kedua gempa ini berhubungan? Apakah gempa yang satu merupakan penyebab gempa yang lain?

Ahli seismologi masih memerlukan waktu hingga beberapa bulan mendatang untuk mengkaji masalah ini, namun dari tampakannya kedua gempa itu tidak terkait satu sama lain.

Kejadian 7 September, dengan kekuatan 8,1 skala Richter, memang menyentuh daerah batas tektonik yang serupa dengan gempa hari Selasa (19/09) yang berkekuatan 7,1. Tetapi episentrum - titik asal gempa di dalam Bumi - kedua gempa itu terpisah berada sejauh 650km.

(Baca juga: Bagaimana Harvey, Irma, dan Jose Membuktikan Perubahan Iklim?)

Jika gempa yang kedua merupakan gempa susulan, seharusnya terjadi lebih dekat, dalam radius sekitar 100 km, kata ahli seismologi.

Itu memang bukan pernyataan pasti dan ilmuwan pasti akan mengkaji semua data yang akan masuk. Mungkin pada akhirnya mereka akan mengidentifikasi cara seperti apa tekanan disalurkan di dalam kerak Bumi.

Grafik yang menggambarkan kedua gempa MeksikoUSGS Grafik yang menggambarkan kedua gempa Meksiko

Yang sudah pasti terkait, adalah penggeraknya. Meksiko berada di atas tiga lempeng tektonik besar. Baik gempa pada 7 September maupun pada 19 September terjadi di mana lempeng Cocos, yang 'menggendong' dasar Samudera Pasifik, bergerak menyusup ke bawah lempeng Amerika Utara, yang merupakan platform untuk sebagian besar wilayah daratan Meksiko.

Lempeng Cocos bergeser sekitar 75mm per tahun, dan mengalami semacam liukan saat bergerak turun, membuat gerakan ke bawah yang curam sebelum menjadi datar, lalu kemudian menukik lagi.

Pada titik kedua penurunan inilah asal gempa hari Selasa, beberapa puluh kilometer ke bawah.

(Baca juga: Mengapa "Monster Laut" Ini Sering Terdampar Menjelang Gempa?)

Sekarang ini model-model komputer banyak digunakan untuk memperkirakan kemungkinan kerusakan dan korban yang diakibatkan gempa besar. Dalam beberapa jam sejak getaran Selasa, prakiraan menunjukkan bahwa kita bisa menduga bahwa lebih dari 200 orang meninggal dunia dan sekitar 5.000 terluka.

Angka-angka ini bisa jadi perkiraan yang terlalu rendah, lebih-lebih bila melihat bagaimana jumlah kematian meningkat dalam beberapa jam terakhir.

Segalanya sangat bergantung pada jam berapa gempa terjadi.

Jika di siang hari, seperti yang terjadi di Meksiko ini, satu bangunan sekolah yang tidak kokoh konstruksinya bisa membunuh banyak anak. Kisah yang muncul dari sekolah Enrique Rébsamen menggarisbawahi kemungkinan mengerikan itu.

Lebih dari 20 anak dan dewasa meninggal dunia ketika sekolah Enrique Rebsamen di Mexico City, ambruk.EPA Lebih dari 20 anak dan dewasa meninggal dunia ketika sekolah Enrique Rebsamen di Mexico City, ambruk.

Gempa pada tanggal 7 September 30 kali lipat lebih merusak daripada gempa yang terakhir, namun bukan semata-mata karena skala magnitudonya.

Peristiwa hari Selasa terjadi lebih dekat ke daerah yang padat penduduk, dan di Mexico City gempa berdampak ke pusat kota yang berada di atas tanah berjenis gembur yang meningkatkan kekuatan guncangan.

Kesiapsiagaan akan memperkecil jumlah korban. Meksiko adalah salah satu tempat yang paling aktif secara seismik di muka Bumi, dan belajar dari kehancuran tahun 1985 ketika gempa berkekuatan 8 skala Richter menyebabkan hingga 10.000 orang meninggal dunia dan melukai 30.000 lainnya. Selasa 19 September adalah juga ulang tahun ke-32 gempa besar itu.

Grafik intensitas gempa MeksikoUSGS Grafik intensitas gempa Meksiko

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau