Lewat ledakan radar di mulut gua, para ilmuwan dapat mendeteksi pola gema yang berbeda.
Dalam penelitian yang dilakukan, mereka menemukan ada beberapa pola gema serupa di lokasi terdekat. Dugaannya, ada lebih dari satu tabung lava pada bulan.
Kebetulan, daerah tersebut sesuai dengan lokasi di mana NASA melalui misi GRAIL-nya, mengidentifikasi defisit massal, yakni lokasi di permukaan bulan yang massaya berkurang atau hilang. GRAIL mendeteksi di sana grafitasi berkurang.
Dengan menggabungkan data dari SELENE dan GRAIL, tim tidak hanya membuktikan adanya lubang lava. Namun juga kedalaman dan tinggi rongga. Mereka menemukan panjang rongga mencapai beberapa kilometer, dengan tinggi dan lebar rongga kurang lebih satu kilometer.
Tiba-tiba bulan terlihat lebih ramah. Mungkin ini waktunya untuk pindah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.