Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "Goa" di Permukaan Bulan, Mungkinkah Pindah ke Sana Sekarang?

Kompas.com - 19/10/2017, 20:15 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun, para peneliti membayangkan, apa mungkin bagian permukaan bulan yang gelap dan berbentuk seperti kawah adalah pintu masuk gua raksasa hasil bentukan aliran lava pada masa silam.

Peneliti asal Jepang dan Amerika Serikat telah menemukan tanda baru untuk membuktikan bahwa hal tersebut nyata. Ini menjadi kabar baik bagi orang yang ingin pindah ke bulan untuk mencari tempat tinggal yang nyaman dan aman.

Penelitian gabungan ini melibatkan T. Kaku, J. Haruyama, W. Miyake, A. Kumamoto, K. Ishiyama, T. Nishibori, K. Yamamato, Sarah T. Crites, T. Michikami, Y. Yokata, R. Sood, H.J Melosh, L. Chappaz, dan K.C Howell.

Penelitian yang diterbitkan secara online oleh Geophysical Research Letters pada Selasa (17/10/2017) menunjukkan bahwa beberapa lubang pada bulan yang terletak di dekat wilayah bukti Marius merupakan tabung lava raksasa yang terbuka.

BACA: Tahun 2100, Bumi Akan Menunjukkan Tanda-tanda Kiamat

Peneliti mengungkapkan "Gua-gua" kuno ini memiliki potensi untuk ditawarkan sebagai tempat tinggal.

"Ini merupakan lingkungan murni yang diteliti secara ilmiah terhadap komposisi bulan dan potensi bulan untuk dimanfaatkan sebagai tempat tinggal bagi manusia," kata tim yang termasuk ilmuwan NASA dan badan antariksa Jepang, JAXA, yang menggabungkan data rada dan grafitasi untuk membuktikan temuan tersebut, seperti dikutip dari Gizmodo, Kamis (19/10/2017).

Mereka percaya bahwa gua-gua tersebut cocok untuk calon penjelajah bulan. Sebab, dalam gua tersebut manusia akan terlindungi dari bahaya sinar matahari dan bahaya lain.

"Bulan tidak memiliki atmosfer sehingga tempat penampungan ini akan sangat menguntungkan," sambung peneliti.

BACA: Bulan Pernah Punya Atmosfer Miliaran Tahun Silam

Selama bertahun-tahun, ilmuwan menduga bahwa "gua" pada bulan ini merupakan tabung lava. Saluran alami yang terbentuk saat lahar berubah menjadi kerak keras.

Jutaan tahun lalu, ketika bulan mengalami aktivitas vulkanik, lahar mengalir pada permukaan bulan. Saat lahar tersebut habis, akhirnya membentuk lubang-lubang kosong di belakangnya.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gua tersebut cukup stabil sebagai tempat perlindungan di bawah bulan.

Ilmuwan JAXA menganalisis data radar dari wahana angkasa SELENE, yang dirancang untuk mempelajari asal usul bulan dan sejarah geologisnya.

Seperti yang ditunjukkan dari penelitian baru ini, SELENE cukup bagus untuk mendeteksi tabung lava pada bulan dengan cara memantulkan radar di permukaan bulan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau