KOMPAS.com -- Professor Gemma Figtree dari Penelitian Jantung Australia (Heart Research Australia) dan timnya melakukan pengkajian terhadap 700 pasien yang mengalami serangan jantung di Rumah Sakit Royal North Shore di Sydney dari tahun 2006 sampai 2014.
Mereka menemukan bahwa jumlah pasien yang sebelumnya sehat namun mengalami serangan jantung naik dari 11 persen ke 27 persen selama delapan tahun.
"Sebagai ahli penyakit jantung, kami ingat dengan pasien muda dan fit yang datang ke rumah sakit, dan seperti bertanya 'mengapa saya yang terkena?'," kata Professor Figtree.
"Ini membuat kami kemudian tertarik untuk melihat apa yang terjadi dengan pasien yang secara tradisional tidak memiliki faktor pemicu," ujarnya lagi.
(Baca juga: Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kematian Mendadak Si "Manusia Besi"?)
Mereka menyimpulkan bahwa serangan jantung sekarang ini terjadi pada kelompok umur mana saja, dan juga sama bahayanya dan mematikannya dengan yang mengenai mereka yang memiliki faktor pemicu.
Apa yang menyebabkan serangan jantung pada mereka yang sehat?
Para peneliti mengatakan mereka belum mengetahui secara persis mengapa pasien tanpa faktor pemicu kemudian memiliki plak (sumbatan) di dalam pembuluh darah mereka, hal yang dikenal dengan nama atherosclerosis.
"Kami sebenarnya sedang melakukan penelitian besar saat ini, atas dukungan dari Heart Research Australia, di mana pasien bersedia menyumbangkan darah mereka, dan kami mencoba memahami, apa yang terjadi pada pasien yang tidak memiliki faktor pemicu tersebut, apa yang menyebabkan sumbatan di pembuluh darah mereka dan menyebabkan serangan jantung." kata Prof Figtree.
Dia mengatakan, ada kesalahpahaman bahwa penyakit jantung hanya menyerang pria yang sudah lanjut usia, yang merokok, atau memiliki gaya hidup yang tidak sehat.
"Kami tahu itu tidak benar. Penemuan ini menunjukkan ada banyak hal yang tidak kami ketahui mengenai penyakit jantung. Mereka yang muda, yang sehat, pria dan wanita bisa mengalami pennyumbatan di arteri mereka," katanya.
(Baca juga: Kecepatan Jalan Anda Bisa Jadi Pertanda Risiko Penyakit Jantung)
Dia melanjutkan, tujuan kami adalah mengidentifikasi di tahap awal dan mencari perawatan yang bisa dilakukan untuk memperkecil kemungkinan penyakit ini menyebabkan serangan jantung.
Dokter spesialis jantung Dr Ravinay Bhindi dari RS Royal North Shore mengatakan bahwa penemuan ini menunjukkan pentingnya untuk mengetahui gejala serangan jantung.
"Semua orang harus mengetahui gejala serangan jantung. Bilapun tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengobati, tetapi kalau kita mengetahui adanya gejala, kita bisa ke rumah sakit dan mendapat perawatan."
Seharusnya tidak mengalami hal ini
Di usianya yang baru 50 tahunan awal, Greg Mullins merasa fisiknya sangat prima, dan tidak memiliki faktor pemicu bagi adanya serangan jantung.