Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Orang yang Bugar Pun Bisa Terkena Serangan Jantung

Kompas.com - 02/09/2017, 16:07 WIB

KOMPAS.com -- Professor Gemma Figtree dari Penelitian Jantung Australia (Heart Research Australia) dan timnya melakukan pengkajian terhadap 700 pasien yang mengalami serangan jantung di Rumah Sakit Royal North Shore di Sydney dari tahun 2006 sampai 2014.

Mereka menemukan bahwa jumlah pasien yang sebelumnya sehat namun mengalami serangan jantung naik dari 11 persen ke 27 persen selama delapan tahun.

"Sebagai ahli penyakit jantung, kami ingat dengan pasien muda dan fit yang datang ke rumah sakit, dan seperti bertanya 'mengapa saya yang terkena?'," kata Professor Figtree.

"Ini membuat kami kemudian tertarik untuk melihat apa yang terjadi dengan pasien yang secara tradisional tidak memiliki faktor pemicu," ujarnya lagi.

(Baca juga: Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Kematian Mendadak Si "Manusia Besi"?)

Mereka menyimpulkan bahwa serangan jantung sekarang ini terjadi pada kelompok umur mana saja, dan juga sama bahayanya dan mematikannya dengan yang mengenai mereka yang memiliki faktor pemicu.

Apa yang menyebabkan serangan jantung pada mereka yang sehat?

Penyumbatan di pembuluh darah Greg Mullins (kiri) ketika terjadi serangan dan sesudah dioperasi (kanan)Supplied Penyumbatan di pembuluh darah Greg Mullins (kiri) ketika terjadi serangan dan sesudah dioperasi (kanan)

Para peneliti mengatakan mereka belum mengetahui secara persis mengapa pasien tanpa faktor pemicu kemudian memiliki plak (sumbatan) di dalam pembuluh darah mereka, hal yang dikenal dengan nama atherosclerosis.

"Kami sebenarnya sedang melakukan penelitian besar saat ini, atas dukungan dari Heart Research Australia, di mana pasien bersedia menyumbangkan darah mereka, dan kami mencoba memahami, apa yang terjadi pada pasien yang tidak memiliki faktor pemicu tersebut, apa yang menyebabkan sumbatan di pembuluh darah mereka dan menyebabkan serangan jantung." kata Prof Figtree.

Dia mengatakan, ada kesalahpahaman bahwa penyakit jantung hanya menyerang pria yang sudah lanjut usia, yang merokok, atau memiliki gaya hidup yang tidak sehat.

"Kami tahu itu tidak benar. Penemuan ini menunjukkan ada banyak hal yang tidak kami ketahui mengenai penyakit jantung. Mereka yang muda, yang sehat, pria dan wanita bisa mengalami pennyumbatan di arteri mereka," katanya.

(Baca juga: Kecepatan Jalan Anda Bisa Jadi Pertanda Risiko Penyakit Jantung)

Dia melanjutkan, tujuan kami adalah mengidentifikasi di tahap awal dan mencari perawatan yang bisa dilakukan untuk memperkecil kemungkinan penyakit ini menyebabkan serangan jantung.

Dokter spesialis jantung Dr Ravinay Bhindi dari RS Royal North Shore mengatakan bahwa penemuan ini menunjukkan pentingnya untuk mengetahui gejala serangan jantung.

"Semua orang harus mengetahui gejala serangan jantung. Bilapun tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengobati, tetapi kalau kita mengetahui adanya gejala, kita bisa ke rumah sakit dan mendapat perawatan."

Seharusnya tidak mengalami hal ini

Di usianya yang baru 50 tahunan awal, Greg Mullins merasa fisiknya sangat prima, dan tidak memiliki faktor pemicu bagi adanya serangan jantung.

"Saya berlatih setiap hari untuk ikut Lomba Petugas Pemadam Api Dunia (World Firefighter Games). Saya baru ikut tes lari di treadmill, dan masuk dalam 5 persen tertinggi dalam hal kebugaran jantung dalam rentang usia saya."

Oleh karena itu, ketika dia mengalami "kesakitan yang luar biasa di pundak kanannya" ketika berlatih, dia sama sekali tidak menduga itu adalah kemungkinan serangan jantung.

"Ada dua suara di kepala saya, yang pertama mengatakan, 'Ini serius, kamu sedang mengalami serangan jantung', dan yang satu lagi mengatakan, 'Kok bisa? Kamu sudah melakukan hal yang benar. Kolesterol terjaga, tekanan darah bagus, makanan juga benar dan juga berlatih fisik, jadi tidak mungkin.'," kata Mullins menceritakan.

Namun, dia kemudian terjatuh dan mengira akan mati.

Greg Mullins selalu melakukan kegiatan olahraga teratur sebagai bagian dari tugasnya sebagai pemadam kebakaran .702 ABC Sydney: Amanda Hoh Greg Mullins selalu melakukan kegiatan olahraga teratur sebagai bagian dari tugasnya sebagai pemadam kebakaran .

"Istri saya juga ada di gym saat itu. Dia adalah perawat dan pernah kerja di bagian jantung." katanya.

"Saya tahu bahwa keadaannya kritis waktu itu. Saya melihat ke istri saya, dan dari wajahnya saya berpikir 'mungkin saya tidak akan bisa bertahan. Ini adalah akhir segalanya.'," kata Mullins.

Dia kemudian dibawa ke Royal North Shore, dimana paramedis menemukan adanya sumbatan di jantungnya.

Dr Bhindi yang ada di rumah sakit tersebut kemudian melakukan operasi untuk menghilangkan pennyumbatan.

Dr Bhindi berkata bahwa Mullins adalah contoh seseorang yang sehat, tanpa faktor pemicu, yang seharusnya tidak mengalami serangan jantung. Namun, kenyataannya berbeda.

Dalam kejadian ini, Mullins mengalami atherosclerosis di dalam pembuluh darah arteri, artinya pembuluh darah itu tersumbat.

"Kami menghilangkan pennyumbatan, kami memberikan perawatan yang baik dan dia sekarang sudah sehat," kata Dr Bhindi.

Greg Mullins dengan Dr Ravinay Bhindi ABC News: Sophie Scott Greg Mullins dengan Dr Ravinay Bhindi

Mullins bisa disebut beruntung. Penyumbatan di jantungnya terjadi di pembuluh arteri di bilik jantung sebelah kiri, yang melintas di depan jantung.

Dr Bhindi mengatakan penyumbatan seperti itu disebut "widow-maker" (serangan yang membuat istri menjadi janda) karena sering berakibat fatal.

"Untungnya, Greg merasakan ini adalah serangan jantung dan segera dilarikan ke rumah sakit. Kami lalu berhasil membuka arteri dan inilah yang menyelamatkan hidupnya," kata Dr Bhindi.

Mullins berkata bahwa dia sekarang sudah merasa sehat kembali dan hampir tiap hari ke gym. "Saya kembali melakukan hal yang saya lakukan sebelumnya. Saya suka olahraga dan berlatih karate sejak usia 10 tahun. Saya baru saja kembali dari pertandingan di World Police and Fire Games," katanya.

"Gaya hidup saya sangat aktif, jadi rasanya aneh pernah mengalami serangan jantung," ujarnya lagi.

Penemuan ini diterbitkan di Journal of Preventive Cardiology di Eropa, dan penelitian dibiayai oleh Heart Research Australia dan University of Sydney.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com