Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpacu dengan Siberian Husky dalam Selimut Salju Lapland

Kompas.com - 13/10/2011, 10:23 WIB

Danau yang membeku dengan horizon biru cerah dan hutan pinus tebal menyelimuti resor. Saya dengan jaket ski merah super tebal, anti angin, anti air, anti dingin, nampak seperti Sinterklas dalam sebuah kartu pos dari desa natal.

Pemilik dan pengelola resor milik keluarga ini menjelaskan bagaimana usaha pariwisata ini telah digeluti dari generasi ke generasi. Usaha itu telah berjalan selama ratusan tahun dan penuh dengan tradisi dan rasa kekeluargaan.

Namun gonggongan anjing Siberian Huskies dari peternakan di belakang resor terus terdengar. Seakan membuat kami seperti anak kecil yang tak sabar bermain dengan mereka berguling-guling di atas salju.

Dengan tergopoh-gopoh, kami menarik barang bawaan di atas papan seluncur melawan salju yang dalam. Kami buru-buru menuju pondok merah mungil kami. Sebuah totem kayu kecil berada di beranda melambangkan peri hutan pelindung pondok.

Pondok kayu kami tidak terlalu besar tetapi begitu nyaman. Dengan ruang tamu, dapur serta meja makan di pinggir jendela bermata empat mengitari perapian sebelum masuk ke kamar tidur dengan ranjang tingkat dan kamar mandi dengan air panas.

Pondok kami nampak seperti pondok idaman dalam dongeng. Namun sebelum masuk pondok, di depan pintu, mengikuti tradisi, kami harus membersihkan sepatu dari salju. Konon salju yang masuk ke dalam sebuah pondok bisa membawa ketidakharmonisan dalam keluarga.

Awalnya, kegiatan ini cukup praktis dan menyenangkan. Tetapi setelah sekian kalinya dengan salju yang begitu banyaknya, ini bisa menjemukan dan membuat kita sedikit obsesif kompulsif.

Setelah berbenah dan mengenakan pakaian hangat, jaket serta celana ski anti air, kami seperti siap perang bola salju. Agenda pertama hari itu: mengunjungi peternakan Siberian Huskies dan Rusa Kutub.

Balada Rusa Kutub dan Siberian Huskies Ekspress

Snowball menatap mata saya dengan pandangan acuh tak peduli. Matanya hitam bulat seperti kelereng, hidungnya memerah karena dingin. Bulunya seputih salju indah sepadan dengan tanduknya yang epik bercabang meranggas angkasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com