Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setia "Nguli" demi Mangrove dan Penyu

Kompas.com - 27/06/2011, 02:48 WIB

Kebetulan

Awal keterlibatannya dalam pelestarian bakau dan penyu bisa dikatakan kebetulan. Sekitar 21 tahun lalu, Salim yang sudah melaut sejak usia 19 tahun itu terdampar di Pulau Penjaliran. Ia tak bisa kembali ke kampung halamannya di Jepara karena kehabisan perbekalan dan kapalnya hancur. Saat itu usianya sudah 40 tahun.

Untuk membiayai hidup, Salim bekerja sebagai penjaga Pulau Penjaliran atas permintaan warga setempat. Di pulau itu pula ia melihat hutan bakau mengalami kerusakan cukup parah.

Atas dasar keprihatinan itu, dia mulai membuat pembibitan pohon bakau secara mandiri dan menghidupkan kembali hutan mangrove di pulau tersebut.

Di Pulau Penjaliran pula Salim menikah dengan warga setempat, Sarwinah. Mereka memiliki empat anak. Tahun 1995 dia memboyong keluarganya menetap di Pulau Pramuka. Namun, Sarwinah meninggal dunia pada tahun 2008 karena sakit.

Salim menikah lagi dengan seorang biduan di Pulau Pramuka. Bersama istri keduanya ini, dia memiliki satu anak.

Kembali berbicara tentang lingkungan, sambil tetap bekerja Salim berkisah tentang kerisauannya pada keberlanjutan pelestarian bakau. Dia sangat berharap anak-anak dan cucunya bisa dan mau melanjutkan perjuangannya melestarikan bakau dan penyu.

Untuk menarik minat mereka, Salim sejak beberapa waktu lalu mulai melibatkan anak-anak dan cucunya dalam kegiatannya sehari-hari yang berkaitan dengan bakau dan penyu. Pada hari itu, misalnya, sang cucu Mucronata dia biarkan bermain sambil memberi pakan kepada penyu.

Salim juga mengaku tak akan lelah memberikan penjelasan tentang bakau dan penyu kepada setiap pengunjung, mahasiswa, ataupun siswa sekolah yang datang ke sana.

”Saya ingin agar pantai kita tetap hijau, penyu juga tetap dapat hidup di laut dan menetaskan telurnya di pantai,” kata Salim tegas.

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com