Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kajian Diversitas Komodo

Kompas.com - 28/07/2009, 17:27 WIB

Saat ini penangkaran komodo yang telah berhasil menghasilkan keturunan adalah di Kebun Binatang Surabaya dan Kebun Binatang Ragunan. Sedangkan Kebun Binatang Gembiraloka di Yogyakarta yang dulu telah berhasil baik dan telah mendapat beberapa penghargaan sebagai penangkar komodo yang berhasil, saat ini telah menurun populasinya secara dratis. Kegagalan demikian telah menambah panjang kegagalan konservasi ex-situ.

Analisis sexing dengan teknik DNA molekuler pada tiga kebun binatang diatas juga telah dilakukan dan datanya telah diserahkan kepada masing-masing kebun binatang untuk digunakan dalam penanganan penataan komodo jantan dan betina dalam satu kandang penangkaran sehingga kegiatan reproduksi komodo akan dapat berjalan sebagai mestinya sesuai dengan sex ratio populasi komodo di alam.

Perbaikan keragaman genetik sebagai dasar penangkaran yang baik tidak harus selalu menggunakan satwa dari habitat asli, tetapi lebih bijaksana jika menggunakan komodo dari kebun binatang yang telah berhasil. Kebun binatang di Indonesia telah bekerja dengan baik dalam membiakkan Komodo di penangkaran dengan mnggunakan komodo asal flores terdapat di tiga kebun binatang di Jawa: Ragunan (44 ekor), Gembira Loka (11 ekor), Surabaya (26 ekor).

Alternatif yang mungkin dilakukan oleh kebun binatang Indonesia dan luar negeri untuk menambah jumlah koleksi Komodo dengan mengandalkan Komodo yang ada dari kebun binatang-kebun binatang di Indonesia yang telah berhasil membiakkan Komodo. Populasi Komodo dalam penangkaran ini cukup mewakili secara genetis dan merupakan sumber yang baik untuk program penangkaran Komodo. Teknik DNA molekuler saat ini jika diterapkan dengan baik dan serius dapat mengatasi masalah keragaman genetik pada populasi kecil sehingga tidak selalu mengharapkan darah segar dari alam.

Analisis mikrosatelit dari populasi komodo di penangkaran tiga kebun binatang diatas sedang dalam proses analisis dan segera dapat diselesaikan. Analisis mikrosatelit menggunakan 20 marker spesifik untuk komodo, digunakan untuk mengetahui silsilah dari populasi komodo di tiga kebun bunatang diatas.

Dari hasil analisis mikrosatelit akan dapat dibuat filogeni yang menggambarkan hubungan kekeluargaan antar individu komodo sehingga dapat dihindari perkawinan komodo yang mempunyai hubungan keluarga terlalu dekat. Teknik ini diharapkan dapat menghasilkan keturunan komodo dengan diversitas tinggi pada populasi kecil sehingga komodo dalam penangkaran tetap memiliki viabilitas yang baik. Selain itu, filogeni hubungan kekeluargaan dari populasi komodo di kebun binatang dapat digunakan dalam program tukar menukar komodo antar kebun binatang di Indonesia dalam usaha meningkatkan keragaman genetik di penangkaran.

Istilah program pemurnian genetik komodo dalam penangkaran yang muncul dalam polemik komodo di harian Kompas membuat masyarakat menjadi semakin bingung. Apa maksud dari pemurnian genetik? Semua komodo yang ada di dunia masih murni, komodo tidak pernah disilangkan dengan makluk apapun di dunia.

Penulis yakin yang dimasud adalah meningkatkan diversitas genetik dalam penangkaran di kebun binatang dengan menambah darah baru dari alam yang menurut hemat kita terlalu spekulatif karena data diversitas genetik dalam penangkaran belum dimiliki. Data diversitas genetik dalam penangkaran adalah syarat mutlak dimiliki oleh penangkar/kebun binatang sebelum opsi penambahan darah segar dari alam dikaji untuk disetujui atau tidak.

Selain itu kajian diversitas genetik di habitat asli juga harus tersedia sebagai bahan pertimbangan apakah komodo di daerah tersebut layak untuk diambil. Saat ini muncul pertanyaan dengan dasar apa tindakan pemindahan komodo dari alam ke penangkaran ex-situ dan perlu penjelasan yang gamblang hasil kajian yang mana yang telah digunakan? Kegiatan penelitian komodo di LIPI hanya dilakukan oleh tim gabungan dari Laboratorium Genetika dan herpetologi, Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI.

*Penulis Anggota Tim Peneliti Kajian DNA Molekuler Komodo, Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI kerjasama dengan Universitas Florence, Italia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com