Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Kebersihan Mulut Berhubungan dengan Kesehatan Jantung?

Para peneliti terus menguji hubungan kebersihan mulut dengan siste kardiovaskular.

Sebuah penelitian yang ditulis dalam European Journal of Preventive Cardiology pada 2017, pernah menganalisis data hampir satu juta orang untuk menyelidiki hubungan ini. Namun, mereka tidak menemukan hubungan antara kehilangan gigi dan penyakit kardiovaskular.

Berbeda dengan penelitian 2017 itu, studi terbaru yang melibatkan 161.286 orang di Korea menemukan bahwa ada hubungan antara menyikat gigi dengan peluang rendah risiko gagal jantung dan atrial fibrilasi (sejenis aritmia).

Penelitian ini dilakukan selama 10,5 tahun.

Hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa orang dewasa berusia antara 40 dan 79 tahun yang menyikat gigi tiga kali atau lebih dalam sehari memiliki 10 persen lebih rendah risiko mengalami atrial fibrilasi dan 12 persen lebih rendah risiko mengalami gagal jantung.

Walaupun penemuan ini terdengar aneh, ternyata apa yang terjadi di mulut Anda memang berdampak kuat terhadap kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan.

Sebagai contoh, penelitian terbaru menemukan bahwa penyebab penyakit Alzheimer dapat dikaitkan dengan bakteri yang terlibat dalam penyakit gusi.

Salah satu teori menyebutkan bahwa bakteri yang hidup di antara gigi dan gusi dapat memasuki aliran darah dan mengubah mikrobioma usus.

Hal ini dapat memicu peradangan sistemik yang menyebabkan cedera katup, kerusakan miokard, dan gagal jantung.

Namun, penelitian dari Korea yang melibatkan kelompok besar selama periode waktu yang lama ini masih diragukan karena beberapa hal.

Sebabnya, karena penemuan ini tidak tergantung pada usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, olahraga teratur, konsumsi alkohol, indeks massa tubuh, dan masalah kesehatan serupa seperti hipertensi.

Selain itu, saat penelitian, subjek diminta untuk melaporkan pola menyikat gigi mereka sendiri. Namun, hanya individu dalam populasi Asia yang dipertimbangkan.

Penelitian ini juga menggunakan elektrokardiografi atau ekokardiografi, namun hasilnya tidak aktual.

Penelitian dalam jangka waktu yang lama ini juga dianalisis secara retrospektif, sehingga tidak menemukan spesifikasi hubungan sebab akibat.

Walaupun hasilnya belum sepenuhnya kuat, penemuan tersebut sesuai dengan hasil penelitian dari tahun lalu , yang menemukan bahwa orang yang menyikat gigi kurang dari dua kali sehari memiliki peningkatan risiko 3 kali lipat mengalami atau meninggal akibat serangan jantung.

Ahli jantung, Ann Bolger memperingatkan bahwa hasil penemuan seperti itu tidak membuktikan adanya penyebab.

Ia menjelaskan, kemungkinan orang yang memerhatikan kesehatan gigi juga menjaga kesehatan di bagian lain dari tubuh mereka, seperti mengatur gaya hidup yang meningkatkan kebugaran kardiovaskular mereka.

Sebuah tajuk rencana yang ditulis oleh dua pakar independen, Pascal Meyre dan David Conen dalam Europian Journal of Preventive Cardiology (1/12/2019), juga memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan lebih lanjut.

"Penyebab hubungan ini tidak jelas, dan tentu saja terlalu dini untuk merekomendasikan menyikat gigi untuk pencegahan atrial fibrilasi dan gagal jantung" catat mereka seperti dilansir dari Science Alert, Jumat (6/12/2019).

"Sementara peran peradangan dalam terjadinya penyakit kardiovaskular menjadi lebih dan lebih jelas, studi intervensi diperlukan untuk menentukan strategi kepentingan kesehatan masyarakat."

Sampai sekarang, tidak ada bukti bahwa mengobati penyakit gusi akan mencegah penyakit kardiovaskular.

Tetapi dengan penemuan yang menarik ini, para ahli mengatakan bahwa setiap orang tetap perlu menjaga kesehatan gigi.
 

https://sains.kompas.com/read/2019/12/13/180300723/benarkah-kebersihan-mulut-berhubungan-dengan-kesehatan-jantung-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke