Walaupun hasilnya belum sepenuhnya kuat, penemuan tersebut sesuai dengan hasil penelitian dari tahun lalu , yang menemukan bahwa orang yang menyikat gigi kurang dari dua kali sehari memiliki peningkatan risiko 3 kali lipat mengalami atau meninggal akibat serangan jantung.
Ahli jantung, Ann Bolger memperingatkan bahwa hasil penemuan seperti itu tidak membuktikan adanya penyebab.
Ia menjelaskan, kemungkinan orang yang memerhatikan kesehatan gigi juga menjaga kesehatan di bagian lain dari tubuh mereka, seperti mengatur gaya hidup yang meningkatkan kebugaran kardiovaskular mereka.
Sebuah tajuk rencana yang ditulis oleh dua pakar independen, Pascal Meyre dan David Conen dalam Europian Journal of Preventive Cardiology (1/12/2019), juga memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan lebih lanjut.
"Penyebab hubungan ini tidak jelas, dan tentu saja terlalu dini untuk merekomendasikan menyikat gigi untuk pencegahan atrial fibrilasi dan gagal jantung" catat mereka seperti dilansir dari Science Alert, Jumat (6/12/2019).
Baca juga: Cabut Gigi Bungsu, Berapa Lama Sampai Sakitnya Hilang dan Sembuh?
"Sementara peran peradangan dalam terjadinya penyakit kardiovaskular menjadi lebih dan lebih jelas, studi intervensi diperlukan untuk menentukan strategi kepentingan kesehatan masyarakat."
Sampai sekarang, tidak ada bukti bahwa mengobati penyakit gusi akan mencegah penyakit kardiovaskular.
Tetapi dengan penemuan yang menarik ini, para ahli mengatakan bahwa setiap orang tetap perlu menjaga kesehatan gigi.