Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Desa Sebangau Mulya 3 Tahun Cegah Karhutla dengan Dana Desa

Kompas.com - 19/09/2019, 20:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Karhutla dan kabut asap sering terjadi di Indonesia. Menyadari hal tersebut, ada sebuah desa yang berinisiatif untuk melakukan pencegahan karhutla menggunakan dana desa.

Desa tersebut adalah Desa Sebangau Mulya, Kecamatan Sebrangan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Warga desa ini menggunakan dana desa mereka untuk melakukan alternatif pembukaan lahan tanpa pembakaran.

Kompas.com berbincang-bincang dengan kepala Desa Sebangau Mulya, Hariwung, dalam acara diskusi kebakaran hutan dan lahan oleh WWF-Indonesia di Jakarta, Selasa (17/9/2019), dan melalui telepon pada hari yang sama.

Hariwung menjelaskan bahwa kondisi desa yang berbatasan dengan taman nasional Sebangau, menjadikan desa tersebut sangat rentan mengalami kebakaran hutan dan banjir.

Baca juga: Beredar Foto Orangutan di Tengah Karhutla, Ini Kata WWF

Setelah melalui musyawarah, Hariwung dan warga dewasa sepakat untuk menggunakan dana desa sebagai sarana pemberdayaan masyarakat setempat dan membuka lahan tanpa bakar. Tujuan utamanya adalah untuk memanfaatkan lahan pada sektor ekonomi.

Desa Sebangau MulyaFacebook Desa Sebangau Mulya Desa Sebangau Mulya

"Saya mengajak berunding warga dan meyakinkan bahwa kami bisa membuat atau buka lahan tanpa bakar, dengan memanfaatkan dana desa yang kami punya," ujar Hariwung.

Cara pertama, yang sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu, adalah penanaman tumpang sari, di mana satu area lahan ditanami dua jenis atau lebih tanaman pada saat yang bersamaan atau hampir bersamaan. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu membuka lahan baru dengan membakar untuk menanam berbagai jenis tanaman.

Selain itu, warga daerah tersebut mencoba membuat dan mengelola lahan gambut di sana menjadi tempat wisata dan memanfaatkan hasil alam yang ada di lahan sebagai kreativitas bernilai jual.

Baca juga: Karhutla Ancam Eksistensi Satwa di Hutan Sumatera

Warga juga membuat kolam ikan alami di lahan gambut yang ditujukan untuk dikembang-biakkan oleh masyarakat setempat.

"Ekonomi masyarakat yang lemah diberdayakan disini (Desa Sebangau Mulya), bisalah (program itu) untuk menanggulangi ke depan sedikit demi sedikit, juga sisi kebakaran berkurang 100 persen di desa kami," katanya.

Meski demikian, Hariwung mengakui bahwa masih ada hal lain yang menjadi persoalan di desa tersebut, yaitu paparan dampak jika desa di sebelahnya atau yang bertetangga mengalami kebakaran.

Maka dari itu, Hariwung mencoba mengajak semua kalangan untuk dapat bertanggungjawab bersama mengenai karhutla yang terjadi saat ini untuk keberlangsungan kehidupan di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau