Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tabebuya yang Akan Ditanam Pemprov DKI Jakarta

Kompas.com - 23/08/2019, 17:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Dinas Kehutanan DKI Jakarta akan menanam pohon tabebuya di tiga wilayah dengan warna yang berbeda-beda. Ada yang warna pink di Jakarta Pusat, ungu di Jakarta Selatan dan kuning di Jakarta Utara.

Nama tabebuya sudah terkenal sejak ditanam di Surabaya. Banyak yang menganggap bahwa pohon ini mirip sakura dan mengiranya berasal dari luar negeri.

Namun, seperti yang diungkapkan oleh Destario Metusala, ahli taksonomi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dalam artikel Kompas.com, 2 Desember 2018; tabebuya bukan berasal dari Jepang melainkan dari kawasan tropis Amerika.

Tabebuya sebetulnya merupakan nama genus, yakni Tabebuia spp., yang merupakan bagian dari family Bignoniaceae. Menurut data yang tercatat di database Herbarium Kew-Inggris, genus ini terdiri dari sekitar 76 spesies, ada yang berbentuk pohon dan ada yang berbentuk semak besar.

Baca juga: Percantik Kota, Ini Fakta Pohon Tabebuya di Surabaya

Lalu, dari 76 spesies tersebut, Destario berkata bahwa tiga yang paling sering digunakan sebagai tanaman hias adalah T. aurea (kuning), T. rosea (pink hingga magenta), dan T. pallida (putih hingga putih semburat pink).

Mirip Handroanthus

Banyak masyarakat awam yang menganggap Tabebuia dan Handroanthus sama.
Saat tabebuya bermekaran di Surabaya pada tahun lalu, misalnya, banyak yang mengira bahwa spesiesnya adalah Tabebuia chrysotricha yang telah berganti nama ilmiah jadi Handroanthus chrysotricha.

Untuk yang berwarna ungu pun, ada spesies Handroanthus impetiginosus yang dulunya pernah disebut sebagai pernah disebut sebagai Tabebuia impetiginosa atau purple tabebuia.

Ketika dihubungi kembali oleh Kompas.com pada Kamis (22/8/2019); Destario pun menjelaskan bahwa kedua genus tersebut memang punya banyak kemiripan karena secara genetik, berkerabat dekat dan masih dalam satu family yang sama.

Keduanya sama-sama berasal dari Amerika tengah hingga Amerika selatan, menyukai lingkungan yang panas dengan cahaya matahari penuh, tahan suhu tinggi, toleran kekeringan, dan sangat adaptif pada dataran rendah.

Baca juga: Unik dan Langka, Tumbuhan Ini Punya Bunga Mirip Burung Kolibri

Bunga dari Tabebuia dan Handroanthus juga sama-sama berbentuk terompet dan buahnya berbentuk kapsul memanjang berisi biji dengan membran bersayap.

“Cukup sulit membedakan kedua genus tersebut. Namun perbedaannya dapat dilihat dari detail karakter daun dan bunganya,” ujarnya.

Daun pada spesies-spesies dalam genus Handroanthus memiliki trikoma berbentuk rambut halus, setidaknya pada sepanjang tulang daunnya hingga menutup rapat permukaan daunnya.

Selain itu, kelopak bunga genus Handroanthus juga memiliki trikoma berbentuk rambut halus di permukaannya. Pada spesies tertentu seperti H. chrysotrichus, rambut halus ini menutup rapat permukaan kelopak bunga.

Sementara itu pada genus Tabebuia, permukaan bawah daunnya memiliki trikoma berbentuk sisik-sisik mikroskopis yang akan lebih jelas terlihat di bawah mikroskop. Jika dilihat dengan mata telanjang, sisik-sisik halus ini akan berbentuk seperti titik-titik halus kecoklatan yang biasanya tersebar tidak rata, terutama pada bagian permukaan bawah ujung daun.

Kelopak bunganya juga memiliki trikoma berbentuk sisik-sisik mikroskopis sehingga bila dilihat dengan mata telanjang, seolah permukaannya polos tanpa rambut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau