KOMPAS.com - Semua bunga di dunia berasal dari satu moyang yang hidup 140 juta tahun lalu. Lewat sebuah rekonstruksi ilmiah, ilmuwan dari Universite Paris-Saud berhasil menguak kecantikan wajah moyang itu.
Herve Sauquet dan timnya menganalisis 792 jenis spesies bunga yang eksis kini dan memetakan penyebarannya dalam pohon evolusi. Kemudian, mereka memprediksi jenis yang menjadi moyang terakhir.
Hasil rekonstruksi menunjukkan, moyang semua bunga punya mahkota yang tersusun melingkar dan dalam satu bidang, menyerupai mahkota bunga lili.
Sementara itu, kelopak bunganya tersusun saling bertumpuk dan membentuk spiral, mengelilingi batang. Ini mirip seperti kelopak lotus.
"Untuk beberapa bagian, hasil studi mengejutkan, terutama fakta bahwa organ bunga tersusun melingkar, bukan spiral seperti dibayangkan," kata Sauquet seperti dikutip BBC, Selasa 91/8/2017).
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communication ini mengungkap, moyang semua bunga juga berkelamin ganda. Artinya, benang sari dan putik terletak dalam satu bunga.
"Studi ini penting sebab memberitahukan pada kita betapa rumit moyang bunga. Sekarang tugasnya adalah mencari sesuatu dan mirip dengan rekonstruksi dalam catatan fosil," kata Jason Hilton dari University of Birmingham yang juga terlibat studi.
Hingga kini, bunga yang indah sebenarnya masih menyimpan banyak misteri. Ilmuwan belum mampu mengungkap evolusi bunga karena hambatan menemukan fosilnya. Riset terbaru ini memberi pencerahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.