KOMPAS.com - Komodo bisa dibilang merupakan salah satu hewan ikonis Indonesia. Hewan ini bahkan pernah dijadikan ikon ajang bergengsi SEA Games 2011 yang diadakan di negara kita.
Namun, seberapa jauh Anda mengenal komodo? Tahukah Anda bahwa hewan ini ternyata berasal dari Australia, hobi mencuri bangkai dan bisa berkembang biak tanpa kawin? Simak 7 fakta menarik tentang hewan yang satu ini:
1. Berasal dari Australia
Komodo memang dikenal hidup di Pulau Komodo, Indonesia dan sekitarnya. Namun menurut jejak fosilnya, hewan yang bernama ilmiah varanus komodoensis ini sebetulnya berasal dari Australia dan baru pindah Pulau Nusa Tenggara, Indonesia sekitar 900.000 tahun yang lalu.
Ahli Paleontologi dan lingkungan Australia, Tim Flannery, membuat catatan bahwa komodo mungkin menghilang dari Australia sekitar 50.000 tahun lalu. Menghilangnya komodo ini bertepatan dengan datangnya manusia ke benua itu.
Baca juga: Akhirnya Terjawab, Alasan Komodo Hanya Ada di Indonesia
2. Berbisa
Untuk waktu yang sangat-sangat lama, gigitan komodo diyakini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan infeksi fatal karena hewan ini memakan bangkai dan sejumlah besar bakteri bersarang di mulutnya.
Namun kebenarannya ditemukan oleh Bryan Fry, seorang peneliti racun dari Universitas Melbourne di Australia. Fry dan timnya menemukan bahwa gigitan komodo mematikan bukan karena bakterinya, tetapi karena hewan ini memang berbisa.
Racun komodo secara cepat menurunkan tekanan darah, mempercepat kehilangan darah dan menjadikan korbannya tidak sadarkan diri atau syok, hingga tidak mampu bertarung.
Itulah sebabnya, kalaupun korban berhasil melepaskan diri dari gigitan komodo, akibatnya tetap akan fatal karena racun akan menyebar ke seluruh tubuh.
Baca juga: KLHK: Soal Penutupan Taman Nasional komodo Perlu Pembahasan Terperinci
3. Metabolisme komodo tidak seperti reptil lainnya
Kebanyakan reptil kekurangan banyak kapasitas aerobik, tetapi tidak dengan komodo. Berkat adaptasi genetik, komodo memiliki metabolisme yang lebih mirip mamalia dan bermanfaat ketika berburu mangsa.
Dalam studi yang dipublikasikan melalui jurnal Nature Ecology and Evolution, para ilmuwan di Gladstone Institute of Cardiovascular Disease di Universitas California, San Fransisco, menemukan perubahan pada komodo yang melibatkan mitokondria, mesin pemanas sel.
Sama seperti jalur pencernaan, mitokondria mengambil nutrisi dan menyediakan bahan bakar untuk sel.
Ini sangat penting bagi sel otot, yang digunakan oleh komodo untuk melakukan semburan kecepatan dan daya tahan.
Baca juga: Viral Video Pria Gendong komodo di 9GAG, Ini Kata Ahli