Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Ngorok dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kompas.com - 03/08/2019, 12:06 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Mnn.com

KOMPAS.com- Mengorok atau mendengkur bukanlah sebuah penyakit, tetapi itu bisa menjadi menjadi gejala dari suatu masalah.

Ketika Anda terlelap dalam tidur, otot-otot di tubuh Anda rileks beristirahat atau melemah, termasuk otot di mulut Anda. Kadang-kadang saking rileksnya, otot bisa memblokir sebagian jalan napas dan menyebabkan getaran. Itulah yang dinamakan mengorok.

Pada beberapa kasus, mengorok disebabkan oleh anatomi mulut Anda, atap yang rendah dan tebal atau uvula yang kelewat panjang. Kadang-kadang, mengorok juga disebabkan oleh masalah hidung (seperti hidung tersumbat menahun), sleep apnea (napas sering berhenti ketika tidur) atau bahkan alkohol.

Berikut adalah beberapa sebab terjadinya mengorok:

Baca juga: Terlalu Capek Kok Malah Bikin Susah Tidur?

1. Sleep apnea
Sleep apnea sering menjadi penyebab ngorok paling serius. Sleep apnea ialah salah satu gangguan tidur serius di mana pernapasan sering berhenti selama tidur.

Karakteristik orang yang mengalami gejala ini adalah mengeluarkan suara keras saat mengorok, tetapi sesaat kemudian akan terdiam atau berhenti bernapas sesaat.

Pada orang-orang dengan sleep apnea, otot-otot di jalur pernapasan menjadi terlalu rileks sehingga menutup sekitar 10 detik. Ini terjadi paling tidak 5 kali setiap jam.

Cara mengobati kasus ini bisa menggunakan mesin CPAP (continous positive air pressure) yang meniupkan udara ke hidung dan mulut selama tidur, dan operasi perbaikan anatomi.

Baca juga: Mana Lebih Sehat, Tidur dengan Bantal atau Tidak? Begini Kata Ahli

2. Hidung tersumbat
Ketika Anda tidak dapat bernapas melalui hidung, Anda akan mulai bernapas melalui mulut saat tidur. Akibatnya, Anda pun mengorok dengan keras. Obat antihistamin atau steroid semprot bisa membantu gejala ini.

3. Septum menyimpang
Kadang ada orang yang memiliki lubang hidung yang membengkok atau tidak lurus. Hal ini bisa menjadi penyebab mengorok.

Jika septum menyimpang parah dan menimbulkan masalah serius, dokter mungkin akan menyarankan obat atau operasi.

4. Alkohol
Alkohol bekerja sebagai perelaksasi otot yang membuat otot-otot pada jalan pernapasan menjadi lebih rileks dari keadaan normalnya. Itulah sebabnya suara ngorok menjadi lebih nyaring bila Anda minum alkohol sebelum tidur. 

Selain alkohol, obat penenang juga bisa memiliki efek yang sama.

Baca juga: Tak Hanya Makanan, Tidur dengan Lampu Menyala Juga Bikin Gemuk

5. Lanjut usia

Saat sudah lanjut usia, otot-otot kita akan menjadi lebih lemah. Inilah alasan mengorok lebih sering terjadi pada orang tua.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau