KOMPAS.com – Fenomena alam berupa gerhana matahari total akan terjadi di kawasan Pasifik, namun tidak dapat disaksikan secara langsung di semua daratan bumi.
Beberapa wilayah yang dapat dijadikan spot untuk menikmati fenomena gerhana matahari total adalah di daratan Chile dan Argentina, Amerika Selatan.
Akibat peristiwa ini, bumi menjadi gelap gulita selama beberapa waktu hingga bayangan bulan bergeser dan tidak lagi menutupi cahaya matahari.
Menurut situs timeanddate.com, puncak gerhana bulan total akan terjadi pada Rabu (3/7/2019) dini hari pukul 02.22 WIB.
Baca juga: INFOGRAFIK: Gerhana Matahari Total di Kawasan Pasifik
Meskipun gerhana tersebut tidak bisa disaksikan secara langsung dari Indonesia, masyarakat dapat menikmati fenomena alam tersebut melalui siaran langsung oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA).
NASA bekerja sama dengan Exploratorium di San Fransisco akan menyiarkan secara langsung gerhana matahari total yang diperkirakan akan terjadi pada Selasa (2/7/2019) pukul 15.00 EST atau Rabu (3/7/2019) dini hari pukul 02.00 WIB.
Siaran langsung dari teleskop yang dipasang di Vicubna Chile akan disiarkan tanpa dukungan suara atau audio, sejak 2 Juli 2019 pukul 15.00-18.00 EST atau 3 Juli 2019 pukul 02.00-05.00 WIB.
Baca juga: Gerhana Matahari Total di Pasifik, berkat Internet Orang Indonesia Bisa Melihatnya
Sementara, video yang disertai dengan penjelasan komentator akan disiarkan selama satu jam pada 2 Juli 2019 pukul 16.00-17.00 EST atau 3 Juli 2019 pukul 03.00-04.00 WIB.
Penjelasan itu akan disampaikan dalam dua bahasa yang dapat dipilih oleh pengakses, yakni Inggris dan Spanyol.
Untuk menyaksikan siaran langsung tersebut pada dini hari nanti, Anda bisa menuju ke link ini: NASA Live.