KOMPAS.com - Tahun ini, 2019, warga Indonesia berkesempatan untuk menyaksikan fenomena langka, gerhana matahari cincin (GMC). Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), GMC akan terjadi pada tangga 26 Desember 2019.
Sebagai informasi, fenomena gerhana matahari cincin terjadi ketika Bulan berada segaris dengan Bumi dan Matahari, serta Bulan berada pada titik apogee (terjauh), piringan bulan akan tampak lebih kecil daripada piringan matahari hingga tidak menutupi seluruhnya.
Kerucut umbra tidak sampai ke permukaan Bumi dan akan terbentuk kerucut tambahan yang disebut antumbra.
"Pengamat yang berada dalam wilayah antumbra akan melihat Matahari tampak seperti 'cincin' di langit. Inilah yang disebut gerhana Matahari cincin," tulis siaran pers LAPAN.
Baca juga: Dua Fenomena Gerhana Matahari di Mars Diabadikan Robot Curiosity
Tak hanya menjelaskan bagaimana gerhana pada Desember mendatang terbentuk, LAPAN juga memberikan daftar wilayah untuk bisa mengamati GMC.
Menurut LAPAN, GMC dapat teramati dari wilayah Indonesia bagian barat; dan sebagian Kalimantan.
Jalur gerhana akan mencakup beberapa area sebagai berikut:
? Sumatera Utara: Sibolga dan Padang Sidempuan.
? Riau: Siak, Duri, Pulau Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, dan Pulau Rangsang.
? Kepulauan Riau: Batam dan Tanjung Pinang.
? Kalimantan Barat: Singkawang.
? Kalimantan Utara: Makulit dan Tanjung Selor.
? Kalimantan Timur: Berau.
"Titik greatest eclipse (GE), yaitu ketika sumbu bayangan Bulan berada paling dekat dengan pusat Bumi berada di tengah selat di dekat Pulau Pedang, tepatnya berada pada koordinat (1,0089° LU; 102,2465° BT), dengan durasi fase cincin selama 3 menit 39 detik," tulis LAPAN.
Waktu terjadinya GMC pada 26 Desember 2019 pada titik GE (sekitar Pulau Pedang dan Kabupaten Siak), dengan rincian sebagai berikut.
- Mulai Gerhana Sebagian 10.22 WIB
- Mulai Gerhana Cincin 12.15 WIB
- Puncak Gerhana Cincin 12.17 WIB
- Gerhana Cincin Berakhir 12.19 WIB
- Akhir gerhana sebagian 14.13 WIB