KOMPAS.com - Bulan lalu fenomena gerhana Matahari di Mars tertangkap Mast Camera (Mastcam) milik robot penjelajah Curiosity. Kamera yang dibekali NASA itu memungkinkan Curiosity menatap Matahari secara langsung.
Seperti kita tahu, Mars juga memiliki satelit seperti halnya satelit bulan yang dimiliki Bumi.
Kedua bulan Mars itu bernama Phobos dan Deimos. Phobos memiliki diameter sekitar 26 kilometer, sementara Deimos ukuran diameternya lebih pendek hanya 16 kilometer.
Ada dua fenomena gerhana matahari yang muncul di Mars dan semuanya berlangsung dalam kurun waktu berdekatan.
Baca juga: Mungkinkah Manusia Akan Mengungsi ke Planet Mars?
Melansir situs resmi yang khusus diperuntukkan NASA untuk Mars (mars.nasa.gov), terungkap bahwa fenomena gerhana matahari pada Deimos terjadi pada 17 Maret 2019 dan gerhana matahari pada Phobos terjadi pada 26 Maret 2019.
Karena ukuran Deimos sangat kecil dibanding piringan Matahari, para ilmuwan menyebut fenomena itu sebagai transit Melansir.
Sedangkan pada Phobos, bayangan tidak sepenuhnya menutupi Matahari. Oleh sebab itu, fenomena ini dianggap sebagai gerhana annular yang dapat dilihat penampakannya di bawah ini.
Look! ????
Recently I saw the Martian moon Phobos eclipse the Sun. Check it out: https://t.co/pzPVOPdLZ9 pic.twitter.com/vO5zEUpt9T
— Curiosity Rover (@MarsCuriosity) April 4, 2019
Selain dua hal tersebut, Navigation Camera (Navcam) milik Curiosity juga menangkap momen ketika bayangan Phobos melewati rover Curiosity dan untuk beberapa saat semuanya gelap. Kejadian ini terjadi sehari sebelum gerhana annular terjadi, atau tepatnya pada 25 Maret 2019.
Peristiwa gerhana matahari di Mars sebenarnya bukan hal baru. Hal ini sudah berkali-kali dilihat Curiosity dan rover penjelajah lain di masa lalu.
Meski begitu, hal ini tetap menakjubkan dan dapat membantu para ilmuwan menyempurnakan pemahaman tentang orbit kedua satelit Mars.
Menurut Mark Lemmon dari Universitas A&M Texas, College Station, rekan peneliti untuk Mastcam, sebelum Spirit dan Opportunity mendarat di Mars pada 2004, ada banyak keabu-abuan tentang orbit kedua bulan Mars.
"Lebih banyak pengamatan dari waktu ke waktu akan membantu menentukan orbit satelit dnegan lebih rinci," ujar Lemmon.
"Orbit itu bisa berubah sepanjang waktu sebagai respons terhadap gaya gravitasi Mars, Jupiter, atau bahkan kedua bulan Mars yang saling tarik menarik," imbuh Lemmon.
Selain lebih memahami bagaimana orbit bulan Mars, Lemmon meyakini bahwa fenomena ini dapat menjelaskan lebih tentang gerhana, matahari terbit, matahari terbenam, juga cuaca di Mars.
Baca juga: Ilmuwan Mengkonfirmasi Keberadaan Metana di Planet Mars
Hingga saat ini ada delapan pengamatan tentang gerhana matahari pada Deimos yang diamati Spirit, Opportunity, dan Curiosity. Sementara untuk Phobos, sudah ada sekitar 40 pengamatan yang dilakukan.
Meski sudah cukup banyak, hal itu belum dapat memastikan orbit kedua bulan Mars.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.