KOMPAS.com - Menurut studi yang terbit di jurnal Environmental Research Communications, Kamis (9/5/2019), para ilmuwan yang mempelajari cincin pohon di rawa Black River, North Carolina menemukan pohon cemara gundul atau bald cypress tree (Taxodium distichum) yang berusia 2.624 tahun.
Dengan usia lebih dari 26 abad, pohon ini patut disebut pohon non-klonal tertua yang bereproduksi secara seksual di dunia.
Sebagai pengetahuan, pohon klonal adalah koloni besar tanaman identik yang secara genetik tumbuh dari satu nenek moyang dan bisa hidup selama puluhan ribu tahun. Sementara tanaman non-klonal artinya tidak memiliki genetik untuk bisa hidup lama.
Para ilmuwan menemukan pohon kuno ini ketika mempelajari cincin pohon dalam upaya mengumpulkan data sejarah iklim di Amerika Serikat bagian timur.
Baca juga: Peneliti Temukan Hutan Penuh Pohon Spesies Langka
Para ahli mengetahui bahwa pohon cemara gundul di rawa Black River memiliki sejumlah pohon tertua dari studi sebelumnya yang mengidentifikasi beberapa pohon berusia 1.000 sampai 1.650 tahun.
Selain menemukan pohon berusia 2.624 tahun, ahli juga menemukan pohon cemara berusia 2.088 tahun di area yang sama.
"Kami hanya mengidentifikasi umur 110 pohon di area seluas 100 kilometer, masih sangat kecil dari jumlah pohon keseluruhan yang mencapai puluhan ribu pohon. Mungkin ada beberaa pohon yang usianya lebih dari 2.000 tahun," tulis para ahli dalam penelitiannya.
Melansir Live Science, Kamis (9/5/2019), T. distichum dikonfirmasi sebagai pohon lahan basah tertua di Bumi. Pohon lain yang bisa mencapai usia lebih tua antara lain Sierra juniper (Juniperus occidentalis), sequoia raksasa (Sequoiadendron giganteum), alerces (Fitzroya cupressoides), dan pinus bristlecone Great Basin (Pinus longaeva).
Baca juga: Pohon Tropis Tertinggi di Dunia ada di Malaysia, Ini Rupanya
Pinus bristlecone adalah pohon berusia 5.066 tahun dan tumbuh di Pegunungan Putih California. Pohon ini dinobatkan sebagai pohon tertua di dunia. Sementara pohon klon tertua diyakini tumbuh di Utah dan dikenal dengan pohon aspen atau pohon pando.
Meski pohon-pohon kuno yang dijelaskan dalam penelitian ini hidup di kawasan lindung yang dimiliki secara pribadi oleh The Nature Conservancy's North Carolina, keberadaan mereka tetap terancam oleh operasi penebangan dan pertanian biomassa yang sedang berlangsung, polusi industri, dan perubahan iklim.
"Penemuan pohon tertua di Amerika Utara bagian timur ini semoga dapat memberi insentif untuk konservasi swasta, negara bagian, dan federal dari jalur air yang luar biasa ini," para penulis menyimpulkan.