Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Tropis Tertinggi di Dunia ada di Malaysia, Ini Rupanya

Kompas.com - 07/04/2019, 19:35 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Sebuah pohon di hutan hujan Sabah, Malaysia yang diberi nama “Menara” dinobatkan sebagai pohon tropis tertinggi di dunia. Pohon tersebut juga diduga sebagai tanaman berbunga tertinggi dunia.

Menara merupakan anggota dari spesies pohon Meranti Kuning (Shorea faguetiana). Tingginya dari tanah ke pucuk ialah 100,8 meter atau lebih panjang dari ukuran minimum lapangan sepak bola taraf internasional.

Para peneliti menemukannya menggunakan teknologi laser yang disebut LIDAR (Light Detection and Ranging). Alat ini mengukur cahaya yang terpantul kembali ketika menabrak kanopi hutan dan tanah, untuk menciptakan peta topologi.

Setelah melihat peta, para peneliti secara langsung menemui Menara pada Agustus 2018. Mereka memindai pohon menggunakan laser untuk menciptakan foto 3D beresolusi tinggi dan mengambil fotonya dari atas.

Baca juga: Studi Temukan Jumlah Pohon yang Harus Ditanam Agar Kota Layak Huni

Seorang pemanjat andal dari Southeast Asia Rainforest Research Partnership, Unding Jami, juga diminta untuk mengukur pohon menggunakan meter ukur pada Januari 2019.

Hasilnya sangat menakjubkan. Menara kemungkinan besar adalah tanaman berbunga tertinggi di dunia, mengalahkan pemegang rekor sebelumnya yaitu pohon Eucalyptus regnans dari Tasmania, Australia yang tingginya 99,6 meter.

Lalu tanpa menghitung akarnya, pohon ini berbobot nyaris 81.500 kilogram. 95 persen dari bobot ini berasal dari batangnya, dan hanya lima persen yang berasal dari mahkotanya yang memiliki lebar 40 meter.

Para peneliti juga menemukan bahwa pohon ini sangat simetris dan memiliki keseimbangan yang sangat baik, walaupun terletak pada lereng. Pasalnya, batangnya sangat lurus dan pusat massanya berada pada ketinggian 28 meter di atas tanah, hanya melenceng 0,6 meter dari sumbu vertikal tengahnya.

Baca juga: Kekayaan Dunia Berkurang Lagi, Spesies Siput Pohon Ini Resmi Punah

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh lokasi pohon yang melindunginya dari kerusakan angin.

Sayangnya, para peneliti berkata bahwa Menara kemungkinan tidak akan bertumbuh lebih tinggi lagi. Pasalnya, tinggi Menara yang luar biasanya membuatnya kesulitas membawa air dari akar ke pucuk.

Berdasarkan faktor ini, para peneliti juga mengonklusikan bahwa sulit bagi pohon lain untuk menyaingi Menara atau bahkan menyamainya.

Berikut adalah model LIDAR + UAV yang dibuat para peneliti:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau