Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuki Musim Hujan, Waspada dan Kenali Penyebab Tanah Longsor

Kompas.com - 02/01/2019, 15:28 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sehari sebelum tahun 2019 datang, tanah longsor terjadi di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (31/12/2018) sekitar pukul 17.00 WIB.

Hingga saat ini, tanah longsor di Sukabumi itu sudah merenggut 16 nyawa dan 19 lainnya masih dalam pencarian karena dinyatakan hilang.

Tanah longsor merupakan salah satu bencana hidrometeorologi yang diprediksi terjadi di Indonesia saat memasuki musim hujan seperti sekarang ini.

Prediksi tersebut disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui prakiraan bencara tahun 2019.

Berdasarkan informasi tersebut, tanah longsor dan beberapa bencana hidrometeorologi lainnya, seperti banjir, akan banyak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia pada awal tahun hingga April, serta akhir tahun nanti seiring tibanya musim hujan.

Untuk itu, penting bagi kita yang tinggal di wilayah yang rawan terjadi tanah longsor untuk memahami apa saja penyebab terjadinya tanah longsor. Penting juga untuk tahu upaya apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya pergerakan tanah tersebut.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, BMKG Imbau Warga Waspada Banjir dan Longsor

Penyebab

Berdasarkan keterangan BNPB, tanah longsor didefinisikan sebagai salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.

Adapun penyebab terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut terdiri dari dua faktor, yakni faktor pendorong dan faktor pemicu. Kedua faktor ini bisa timbul akibat proses alam maupun aktivitas manusia

Apa bedanya?

Faktor pendorong adalah faktor yang memengaruhi kondisi material tanah atau batuan. Misalnya, tingginya intensitas hujan, kemiringan tanah, terjadinya pelapukan dan erosi, penebangan liar, dan pengembangan irigasi, juga sistem pertanian yang tidak memperharikan kestabilan tanah.

Hal-hal di atas dapat memengaruhi kondisi material secara langsung sehingga mengubah formasi atau susunan yang ada.

Baca juga: Memprediksi Tanah Longsor dengan Wireless Sensor Network

Misalnya hujan dengan intensitas tinggi akan merusak susunan tanah yang stabil karena terlalu  banyak jumlah air yang meresap hingga melebihi kemampuan tampung tanah itu sendiri. 

Perhatikan ilustrasi berikut:

Sementara faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Contohnya terjadi gempa bumi, gunung meletus, beban bangunan, getaran akibat kendaraan juga ledakan, dan sebagainya.

Faktor pemicu ini dapat diartikan sebagai faktor eksternal yang dapat membuat tanah longsor sekalipun kondisi tanah dalam keadaan yang baik-baik saja.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau