Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Jengkol Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal?

Kompas.com - 24/10/2018, 18:06 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com -- Archidendron pauciflorum atau yang akrab di telinga kita sebagai jengkol merupakan tumbuhan yang khas ada di Asia Tenggara. Olahan biji ini digemari kebanyakan orang, tidak terkecuali di Indonesia.

Sayangnya, fanatisme akan jengkol membuat orang berlebihan dalam mengonsumsinya. Padahal, jengkol mempunyai dampak tersendiri bagi tubuh, terutama pada ginjal kita.

"Jadi, jengkol itu prinsipnya bagus. Dia masuk dalam golongan sayuran, dia juga anti radikal bebas. Tapi konsumsi yang berlebihan bisa membuat gagal ginjal juga," ungkap dr Okki Ramadian SpPD, ahli penyakit dalam dari RS Mitra Keluarga.

Jengkol yang identik dengan aromanya memang dikenal dapat menyebabkan kejengkolan atau keracunan biji jengkol. Pada fase yang lebih lanjut, bisa menyebabkan gagal ginjal.

Baca juga: Bukannya Menyehatkan, Kebanyakan Minum Air Justru Merusak Ginjal

Menurut Okki, hal ini karena biji jengkol mengandung asam jengkolat yang jika dicek di dalam mikroskop dapat menimbulkan kristal jengkol yang bentuknya sangat persis seperti jarum.

Ketika kristal tersebut menumpuk di saluran ginjal, dapat menyebabkan sulitnya buang air kecil, kencing berdarah, sakit pinggang yang luar biasa, dan berujung pada gangguan ginjal.

Biasanya, kondisi ini terjadi ketika kita mengonsumsi jengkol secara berlebihan ditambah dengan kondisi yang kurang air minum.

"Makanya, kalau makan jengkol jangan lupa banyak minum air putih," kata Okki saat ditemui di Klinik Hemodialisis Renal Team, Selasa (23/10/2018) di Jakarta.

"Kristalnya itu tajam-tajam, dia akan didistribusikan di darah. Ketika masuk ginjal dan akan dibuang di urin, itu akan nyangkut. Kalau saringan terganggu, meradang, enggak bisa nyaring dan akan terjadi gangguan-gangguan filtrasi," imbuhnya lagi.

Baca juga: Saran Dokter, Kurangi Garam untuk Cegah Penyakit Ginjal di Usia Muda

Okki juga menambahkan bahwa dalam mengonsumsi jengkol, ada pantangan yang harus dilakukan untuk tetap menjaga ginjal kita.

"Ga boleh minum yang mengandung diuretik atau yang bikin gampang buang air kecil, seperti teh, kopi dan soda. Jadi, harus air putih supaya bisa disekresikan dengan baik," katanya.

Meski demikian, dia menegaskan bahwa tidak ada pantangan dalam mengonsumsi jengkol. Lebih lanjut, konsumsi jengkol yang secukupnya ditambah menghindari pantangan yang disebutkan di atas akan membuat khasiat jengkol diterima baik oleh tubuh dan tetap menjaga ginjal kita.

Pada tahap awal, gangguan ginjal akibat jengkol masih bisa ditolong dengan obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter. Namun, jangan sampai ada gagal ginjal akut. Pada tahap ini, mau tidak mau pasien harus menjalankan proses hemodialisis atau cuci darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com