Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah Kaprah, Air Berlebih Justru Bahaya bagi Penderita Ginjal

Kompas.com - 15/03/2018, 19:51 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada salah kaprah yang selama ini beredar di masyarakat terkait air putih dan penyakit ginjal, bahwa orang dengan penyakit ginjal harus minum air putih sebanyak mungkin agar tak makin parah.

Betul bahwa air putih penting bagi kesehatan ginjal. Namun menurut Aida Lydia, Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia, tidak benar bahwa penderita penyakit ginjal harus minum air sebanyak mungkin.

Dia mengatakan, pada stadium lanjut, penderita penyakit ginjal justru harus membatasi konsumsi air. Itu karenan kemampuan ginjal menyaring sangat terbatas sehingga cairan terakumulasi.

“Penumpukan bisa di paru-paru. Pasien bisa jadi sesak napas. Cairannya bisa terakumulasi tumpukannya di jaringan lain. Kaki jadi bengkak,” ujar Aida ditemui dalam acara Konferensi Pers Peringatan Hari Ginjal Sedunia, pada Rabu (7/3/2018) di Jakarta.

Baca juga : Melirik Terapi Ginjal Alternatif untuk Tekan Pembengkakan Biaya BPJS

Aida mengatakan bahwa, kebutuhan cairan yang diperlukan pasien gagal ginjal bergantung pada stadiumnya. Hal itu bisa dikonsultasikan dengan dokter. “Jadi, tida bisa digeneralisasi sama semua. Ini bergantung pada seberapa parah gagal ginjal orang tersebut,” ujar Aida.

Untuk kenaikan stadium keparahan fungsi ginjal, kata Aida, tidak bisa diprediksi waktunya. Ia menekankan, waktu peningkatan stadium penurunan fungsi ginjal bukan soal penghitungan matematis. Level penurunan fungsi ginjal didasarkan pada laju filtrasi glomerulus.

Stadium penurunan fungsi ginjal, kata Aida ada lima. Stadium pertama ditunjukkan dengan laju filtrasi glomerulus di angka lebih dari 90 ml/min/1.73 m2. Pada stadium ini ginjal masih bekerja seperti biasa namun tanda kerusakan ginjal sudah tampak. Gagal ginjal kronis terjadi ketika penurunan laju filtrasi glomerulus berada di angka kurang dari 15 ml/min/1,73 m2.

Baca juga : Penyakit Ginjal Kronis Intai Perempuan Hamil dengan Preeklamsia  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau