Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Hujan, Kok Sumsel Masih Siaga Darurat Asap?

Kompas.com - 17/10/2018, 19:07 WIB
Aji YK Putra,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Meskipun musim hujan sudah mengguyur Sumatera Selatan sejak satu pekan terakhir, namun status siaga darurat asap masih belum dicabut oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kepala BPBD Sumatera Selatan Iriansyah menjelaskan, belum dicabutnya status siaga darurat asap itu karena masih ada wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, seperti di kecamatan Jejawi, SP Padang, Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan di Kecamatan Rambutan kabupaten Banyuasin.

“Titik asap terpantau kurang dari 10 dan terus menurun karena musim hujan. Tapi untuk status siaga darurat masih belum dicabut karena belum padam,” kata Iriansyah, Selasa (16/10/2018).

Iriansyah melanjutkan, jika nantiya empat wilayah tersebut telah padam dari kebakaran hutan dan lahan, status siaga darurat bisa saja dicabut.

Baca juga: Gempa Usai Hujan Mulai, Ancaman Palu Kini Banjir Bandang dan Longsor

Sebab, status siaga darurat tersebut dijadwalkan berakhir pada Oktober 2018 nanti.

“Walaupun nantinya sudah dicabut, tapi kami tetap melakukan evaluasi dan memantau titik yang masih rawan kebakaran hutan dan lahan,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo menjelaskan, saat ini Asia Tenggara sudah memasuki musim hujan, termasuk beberapa daerah di Sumatera Selatan.

“Memang untuk hujan belum merata di wilayah Sumsel, hanya ada beberapa yang sudah turun hujan, seperti Palembang, Musirawas dan Lubuk Linggau,” katanya.

Baca juga: Musim Hujan Segera Tiba, BMKG Ingatkan Ancaman Banjir Bandang

Mereka pun memprediksi, hujan secara merata di Sumsel akan terjadi pada dasarian I atau dasarian II bulan November. 

“Kini sebagian besar wilayah memasuki masa peralihan yang ditandai dengan hujan lebat sesaat, petir, dan angin kencang,” katanya. 

Nandang mengatakan, di masa peralihan, curah hujan masih berada di bawah 50 mm per dasarian.  

" Berbeda pada masa musim hujan nanti yang diperkirakan curah hujan akan berada pada intensitas 50 mm-150 mm per dasarian. Adapun puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi pada bulan Januari-Maret,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com