Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan Segera Tiba, BMKG Ingatkan Ancaman Banjir Bandang

Kompas.com - 15/10/2018, 19:32 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jelang musim hujan yang akan datang ke Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai terjadinya banjir bandang di beberapa titik seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

Tinjauan dari tim BMKG, bercermin dari kasus yang terjadi pada tahun 2003, di Sumatera Utara, tepatnya di Taman Nasional Leuser, di mana banjir bandang menyapu desa-desa yang ada di sekitarnya.

Ia menjelaskan, bahwa banjir longsor terjadi akibat dari di wilayah hulu sungai tersebut menyempit dan terjadi longsoran akibat curah hujan yang ekstrem. Ketika longsor terjadi, pohon-pohon yang ada secara utuh turut tumbang dan menyumbat puluhan titik di hulu sungai. Ditambah dengan adanya akumulasi curah hujan yang tinggi, maka banjir bandang terjadi.

"Akhirnya sumbatan itu jebol dan mengalir dengan cepat ke bawah sampai ke kaki lereng. Jangkauan aliran banjir bandang dapat mencapai beberapa kilometer dari arah hulu," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers yang dilakukan pada Senin (15/10/2018) di Jakarta.

Dwikorita menerangkan, secara keilmuan banjir bandang dikontrol oleh tiga kondisi utama.

Baca juga: Jawa Panas, kok, Aceh Banjir? BMKG Ungkap, Sebabnya Pusaran Angin

Pertama, kondisi geologi yang terjadi pada daerah hulu dari sungai-sungai yang mengalir di zona pegunungan dengan tektonik aktif, berkaitan dengan kondisi patahan aktif dan kekar-kekar yang membentuk pegunungan dan lembah-lembah sungai.

Kedua kondisi seismisitas atau kegempaan dengan kekuatan mulai dari magnitudo yang sebenarnya tidak begitu besar dikisaran 2.5 - 4. Kemudian yang terakhir adanya curah hujan ekstrem di atas 50mm yang memicu terjadinya banjir bandang.

Terkait hal tersebut, BMKG meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir bandang terutama yang bertempat tinggal di sepanjang aliran sungai.

Sementara itu di wilayah lereng pegunungan, Dwikorita mengungkapkan tidak perlu hujan ekstrem untuk memicu banjir bandang. Warga perlu waspada begitu mendung tebal menggelayut.

"Kita akan terus laporkan kurang dari 6 jam sebelum terjadi cuaca ekstrem. Mohon masyarakat terus waspada," pungkasnya.

Baca juga: Seluruh Belahan Selatan Indonesia Panas, BMKG Beberkan Datanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com