Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darurat Gempa Lombok, Rumah Sakit Sementara Dibangun dalam 2 Minggu

Kompas.com - 12/08/2018, 18:56 WIB
Yunanto Wiji Utomo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi


LOMBOK, KOMPAS.com - Sebagai langkah tanggap darurat pasca gempa Lombok seminggu lalu, Kementerian Kesehatan dan Kementerian PUPR akan bekerjasama mendirikan rumah sakit sementara di Tanjung, Lombok Utara.

Tanjung merupakan daerah yang terdampak gempa paling parah. Sekitar 80 persen bangunan rumah rusak parah. Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung rusak 90 persen, hanya radiologi dan lab yang bisa berfungsi.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, mengatakan, "Rumah sakit sementara akan kita dirikan dalam 2 minggu. Kita sudah dapat lokasinya dan sudah koordinasi dengan PUPR."

Baca juga: Gempa Lombok, Rumah Sakit Hancur, Kemenkes Kirim Bantuan

Ditemui Kompas.com pada Minggu (12/8/2018) di Tanjung, Yuri mengatakan bahwa rumah sakit sementara itu nantinya bisa melakukan layanan setara RSUD, mulai dari rawat jalan hingga tindakan pembedahan.

"Rancangannya sudah kita buat. Itu bisa kita buat cepat karena rangkanya dari baja ringan, dinding dengan BRC, dan atap kita akan pakai seng. Sama persis seperti yang kita buat di Pidie Jaya waktu gempa Aceh 2004," ungkapnya.

Bangunan RSUD yang sekarang hancur sendiri akan dievaluasi. Yuri menuturkan, pihaknya akan berkonsultasi dengan geolog untuk mengetahui ada tidaknya patahan yang ada di dekat bangunan rumah sakit.

"Kalau pun tidak ada patahan, memungkinkan kita dirikan di lokasi yang sama, kita tetap perlu bongkar bangunan rumah sakit karena yang sekarang rusak parah," jelasnya.

Baca juga: Gempa, Lombok Butuh Bantuan Obat dan Vaksin

Dalam pengamatan Kompas.com, di wilayah Tanjung, Senggigi, dan Mataram, banyak bangunan rumah sakit dan puskesmas mengalami kerusakan. Fasilitas kesehatan itu tetap melayani pasien namun menggunakan tenda yang didirikan di halaman.

Kerusakan paling minim di RSUD Provinsi dan Kota Mataram. Meski demikian, pelayanan pasien tetap dilakukan dengab tenda karena baik pasien dan tenaga kesehatan trauma dengan gempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau