KOMPAS.com - Ada kepercayaan, seseorang yang digigit laba-laba pertapa cokelat dapat membuatnya diamputasi. Benarkah demikian?
Salah satu orang yang mempercayai mitos tersebut adalah Kiara Boulton, perempuan asal Memphis, Arkansas, yang belum lama ini kaki kirinya diamputasi di atas lutut. Ia sangat yakin, penyebab kakinya diamputasi adalah gigitan laba-laba pertapa cokelat (Loxosceles reclusa).
Dalam pemberitaan media lokal Wreg, Selasa (17/7/2018), Boulton segera mendatangi rumah sakit di daerahnya saat kaki kirinya bengkak. Menurutnya, ia telah digigit laba-laba dan mengalami infeksi parah.
Namun anehnya, Boulton mengaku tidak melihat laba-laba yang konon disalahkannya. Selain itu, dokter rumah sakit tempatnya dirawat juga menolak mengkonfirmasi apakah benar racun laba-laba yang menyebabkan kaki Boulton diamputasi.
Baca juga: Mirip Permen, Benda Berwarna-warni Ini Telur Laba-laba Beracun
Terkait kasus ini, National Capital Poison Centre, sebuah organisasi pengendalian racun membenarkan bahwa laba-laba pertapa cokelat memang beracun.
Namun, banyak yang sering salah mengidentifikasi dan langsung menyalahkan laba-laba pertapa cokelat.
Organisasi itu mengatakan, kerusakan yang dikaitkan dengan laba-laba pertapa cokelat sebenarnya adalah infeksi yang disebabkan sumber lain. Bisa dari bakteri, jamur, virus, digigit serangga lain, atau masalah medis lainnya.
Bahkan di daerah yang merupakan habitat laba-laba pertapa cokelat, klaim gigitan bisa dilebih-lebihkan.
Dilansir Live Science, Jumat (20/7/2018), sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2004 menemukan bahwa laporan terkait gigitan laba-laba di Carolina Selatan melebihi jumlah spesies yang tinggal di sana.
Ada 738 laporan gigitan laba-laba yang muncul di tahun itu, padahal hanya ada 44 laba-laba pertapa cokelat yang diidentifikasi.
Studi yang dimual di Journal of American Board of Family Medicine akhirnya sampai pada kesimpulan, sebagian besar kasus yang menyalahkan laba-laba pertapa cokelat kemungkinan muncul karena hal lain.
Lalu, mengapa orang dengan mudah dapat mengambil kesimpulan itu?
"Ini seperti sesuatu yang tidak memalukan dan berani. Misalnya, Anda tahu memiliki infeksi yang disebabkan oleh bakteri, tentu Anda tidak akan memberi tahu siapapun. Berbeda jika Anda berpikir digigit laba-laba, Anda mungkin akan memberi tahu semua orang," kata ahli laba-laba Richard Vetter kepada Live Science.
Mengenal racun laba-laba
Ada lebih dari 47.000 spesies laba-laba, dan hampir semuanya beracun. Namun, hanya ada empat keluarga laba-laba dengan gigitan yang membahayakan manusia, salah satunya adalah keluarga laba-laba pertapa cokelat.