KOMPAS.com - Human Immunodeficiency Virus (HIV) hingga saat ini adalah salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan.
Salah satu hal yang kita ketahui dari penyakit ini adalah virus tersebut menular melalui hubungan seksual.
Meski tahu tentang cara penularan, tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana virus tersebut menular ketika aktivitas seksual.
Namun, para ilmuwan baru-baru ini merilis sebuah video real time yang menunjukkan penularan virus ini dari sel terinfeksi ke inang yang baru selama transmisi seksual.
"Kami memiliki gagasan global tentang bagaimana HIV menginfeksi jaringan (sistem genital/kelamin); tapi melihat video tayangan langsung benar-benar berbeda," ungkap Morgane Bomsel, penulis senior penelitian ini dikutip dari Live Science, Selasa (08/05/2018).
"Urutan peristiwa yang tepat bisa didefinisikan (dari video tersebut)," imbuh ahli biologi molekuler di Institut Cochin, Paris tersebut.
Untuk membuat video tersebut, para peneliti menciptakan model jaringan genital di cawan petri laboratorium.
Jaringan ini termasuk sel epitel yang melapisi membran mukosa genital (kelamin).
Baca juga: Menurut Pakar, Ini Umur Terbaik untuk Melakukan Tes HIV
Sedangkan virus yang menginfeksi sel kekebalan tubuh diberi tanda dengan protein flourescent berwarna hijau.
Dalam video tersebut, sel kekebalan atau sel T yang terinfeksi HIV bersentuhan dengan sel epitel.
Begitu sel-sel itu bersentuhan, sebuah kantong yang disebut sinaps virologi.
Kantong tersebut memungkinkan partikel-partikel virus berpindah dari sel terinfeksi ke sel yang belum terinfeksi.
HIV kemudian menyembur keluar dari sel T ke dalam sel epitel.
Virus ini tidak benar-benar menginfeksi sel epitel, tapi melakukan perjalanan melintasi sel dan kemudian "dilahap" oleh makrofag (jenis sel imun lain yang ditargetkan oleh HIV).
Setelah 20 hari, HIV akan memasuki tahap laten atau tidak aktif di dalam makrofag. Pada fase ini, virus lebih sulit untuk ditargetkan dengan obat-obatan.
"(Tujuan strategi pencegahan HIV baru adalah) bertindak sangat dini pada infeksi untuk menghindari pembentukan fase ini (di makrofag)," ujar Bomsel.
Dengan mengungkapkan langkah-langkah awal penularan HIV, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Reports ini bisa membantu peneliti mengambil langkah yang tepat.
Salah satu ide dalam memanfaatkan penelitian ini adalah pembuatan vaksin yang aktifi di membran mukosa genital untuk menghentikan penyebaran HIV.
"Karena Anda tidak bisa menunggu," kata Bomsel.
Baca juga: Terobosan Baru, Nanopartikel Antivirus Hancurkan Virus Dengue dan HIV
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.