KOMPAS.com - Jumat (1/12/2017) adalah peringatan hari AIDS sedunia. Hampir tiga dekade, kita sudah tidak asing lagi mendengar kata HIV/AIDS. Tapi benarkah kita sungguh mengerti akan penyakit ini?
Pada 2016, UNAIDS - organisasi di bawah PBB yang didedikasikan untuk melindungi korban AIDS - mencatat ada lebih dari 36,7 juta jiwa yang hidup dengan penyakit ini. Setiap tahun, selalu ada pengidab baru, tidak terkecuali dengan Indonesia.
Berdasarkan data kumulatif sejak 1 April 1987 sampai 31 Desember 2016, Kementerian Kesehatan RI mencatat ada 232.323 orang dengan HIV dan 86.780 orang di antaranya terinfeksi AIDS. Ditambah lagi, sudah ada belasan ribu orang meninggal dunia karena virus ini.
Baca Juga: Pengidap HIV Terus Meningkat, Akankah SDGs Tercapai?
Sehubungan dengan peringatan hari AIDS hari ini, sudah saatnya kita menghilangkan beberapa mitos terkait penyakit ini yang dilansir dari laman The Star Online, Jumat (1/12/2017).
1. HIV sama dengan AIDS
Mitos ini sangat melekat dalam masyarakat hampir di seluruh dunia, bahwa orang yang terinfeksi HIV pasti otomatis menderita AIDS.
Konsepnya sebenarnya sederhana. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah hasil dari Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang merusak sistem kekebalan tubuh sampai pada tingkat pengidap rentan terhadap infeksi oportunistik dan penyakit seperti demam, sariawan, penyakit paru-paru, infeksi jamur, dan beberapa kanker.
Singkatnya, HIV adalah penyakit menular. Sementara AIDS adalah kondisi yang berkembang jika tidak diobati. Mereka dengan HIV tidak selalu memiliki AIDS, sedangkan orang AIDS pasti mengidap HIV.
2. Orang dengan HIV terlihat sangat sakit
Masyarakat biasanya menganggap pengidap HIV adalah mereka yang memiliki sakit parah. Ini merupakan kesalahpahaman yang diyakini hampir semua orang.
Itu salah, sebab sebenarnya orang yang positif memiliki HIV juga melakukan aktivitas seperti orang sehat umumnya.
Gejala awal AIDS juga ditandai dengan penyakit yang umum. Seperti sakit tenggorokan, demam, dan nyeri pada otot.
3. Bersentuhan kulit dapat tertular HIV
Masih banyak orang yang berpikir kalau minum dari botol yang sama, berbagi peralatan makan, dan menggunakan toilet yang sama, atau bersentuhan kulit dengan pengidap HIV, otomatis akan tertular virus tersebut.
Dampaknya, banyak orang yang jadi takut dan enggan menjalin relasi dengan pengidap.