KOMPAS.com - Musik sering kali dijadikan terapi untuk memperbaiki suasana hati, bahkan kesehatan mental seseorang. Tapi hal ini dianggap tidak berlaku untuk musik heavey metal.
Musik heavy metal sering kali dianggap sebagai pemicu sikap agresif, berbahaya, dan penuh amarah. Tapi ternyata, sebuah penelitian justru menampik pendapat tersebut.
Penelitian yang dilakukan pada 2015, menemukan bahwa musik keras ini justru membantu membersihkan emosi negatif seperti kemarahan dan depresi.
Untuk mendapat temuan ini, para peneliti merekrut 39 penggemar heavy metal. Para peserta diberi induksi kemarahan selama 16 menit dengan topik yang menyakiti hati mereka seperti masalah hubungan atau keuangan.
Baca juga: Jalan Panjang Pembuktian Manfaat Musik bagi Kesehatan
Selanjutnya, masing-masing orang menghabiskan waktu selama 10 menit dengan mendengarkan lagu pilihannya. 10 menit berikutnya diberikan juga sebagai waktu merenung atau hening.
Hasilnya, jauh dari anggapan masyarakat selama ini. Musik cadas ini malah membuat para peserta belajar merasa lebih tenang.
Ini sama efektifnya dengan duduk diam.
Bahkan, dalam penelitian yang dilakukan oleh Leah Sharman dan Dr Genevieve Dingle dari Fakultas Psikologi University of Queensland, Australia menemukan bahwa musik cadas sebenarnya bisa mewakili cara-cara yang sehat untuk memproses amarah.
"Ketika marah dan Anda mendengarkan sesuatu yang sangat membangkitkan semangat, itu akan sesuai dengan keadaan emosi Anda," ungkap Sharman dikutip dari Indy100, Senin (19/02/2018).
Penelitian lain tentang hal ini diterbitkan dalam Journal of Community Psychology pada Januari 2018. Pada penelitian terbaru ini, peneliti Paula Rowe dan Bernard Guerin dari University of South Australia mengobrol dengan 28 remaja yang mengenal musik metal.
Semua remaja tersebut berusia sekitar 18 hingga 24 tahun. Mereka semua mengalami bullying di sekolah.
Ternyata, identitas dan komunitas heavy metal membantu mereka menemukan teman dan menahan pengganggu.
Baca juga: Musik Heavy Metal, Obat Depresi yang Ampuh
"Dengan berbicara berulang kali secara langsung dengan para penggemar heavy metal muda, ditemukan bahwa identitas metal membantu mereka menghadapi tantangan lingkungan dan membangun identitas serta komunitas yang kuat dan berkelanjutan, sehingga merngurangi potensi masalah kesehatan mental," ungkap para peneliti.
Meski begitu, para peneliti juga mengingatkan, untuk tidak terlalu sering melakukan headbang. Itu karena ditakutkan hal tersebut menyebabkan sakit kepala dan pusing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.