Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengarkan "Milky Way Blues", Musik Jazz dari Galaksi Bikinan Astronom

Kompas.com - 05/05/2018, 11:21 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber PHYSORG

Ia memberi pitch, panjang nada seperti not seperempat dan delapan, berdasarkan kecepatan gas dan intensitas yang diukur.

Dua dari empat instrumen yang terdengar dalam Milky Way Blues, Heyer memusatkan pada tiga fase gas galaksi, yakni gas molekul, gas atom, dan gas terionisasi. Untuk menandai gas molekuler, Heyer menggunakan piano. Sementara saxophone untuk memainkan bagian gas terionisasi dan bass akustik untuk memainkan gas atom.

Heyer menjelaskan, setiap nada dan lingkaran yang terlihat dalam video di bawah ini menunjukkan pergerakan gas Bima Sakti. Warna biru dan nada tinggi untuk gas yang datang ke bumi, sedang warna merah dengan nada rendah menandakan gas yang bergerak menjauhi bumi. Instrumen ditampilkannya sebagai perbatasan warna berbeda pada lingkaran.

"Setiap pengamatan diwakili oleh garis yang menunjukkan di mana teleskop berada dan posisi lingkaran sepanjang garis menunjukkan lokasi gas dalam galaksi memainkan nada," ucapnya.

Intensitas emisi yang berasal dari gas memiliki nada yang lebih panjang, hal ini ditunjukkan dengan lingkaran yang lebih besar.

"Semua yang kita dengar dalam Milky Way Blues menggambarkan gerakan gas saat mengorbit di sekitar pusat galaksi kita," jelasnya.

Sebagai catatan, Heyer mengajak rekan seprofesinya, Greg Salvesen dari Universitas California, Santa Barbara untuk menambah elemen visual dalam karyanya, dan ada Greg Brooks, musisi amatir di Amherst untuk membantu tahap awal musiknya.

Baca juga : Alat Musik Berusia 1.700 Tahun Ditemukan, Ternyata Masih Bisa Dimainkan

Heyer percaya dia bukanlah astronom pertama yang bermain-main dengan konsep musik dapat ditemukan dalam semua elemen alam semesta.

Contohnya ada Johannes Kepler yang 400 tahun lalu menulis Harmonies of the World yang menggambarkan orbit elips planet di sekitar matahari.

"Hal yang saya lakukan ini adalah cara keren untuk menghargai astronomi dan musik," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber PHYSORG


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com