KOMPAS.com - Lem adalah salah satu barang yang hampir tak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Mulai dari lem kertas, lem kayu, lem besi, dan berbegai macam jenis lem lainnya.
Namun, di antara semua jenis lem, ada satu yang punya kegunaan dalam banyak bidang. Lem tersebut adalah super glue atau juga dikenal power glue atau krazy glue.
Lem super ini digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari untuk keperluan elektronik, akuarium, feorensik, kayu, medis, hingga kosmetik.
Dengan kata lain, lem super ini sudah merambah ke berbagai bidang. Tapi, tahukah Anda, lem ini ternyata adalah penemuan yang gagal.
Baca juga: Lem Super untuk Luka Manusia Tercipta, Paru-paru Pun Bisa Direkatkan
Disebut gagal karena mulanya, penemunya yaitu Harry Coover tidak bermaksud membuat lem. Pada 1942, Coover tadinya ingin membuat material pembidik pistol dari plastik bening.
Untuk tujuan tersebut, Coover dan timnya di Eastman Kodak memeriksa cyanoacrylates. Sayangnya, material ini terlalu lengket sehingga tidak bisa digunakan sebagai tujuan awal yaitu pembidik pistol.
Sembilan tahun kemudian, Coover mengawasi para ahli kimia Kodak yang ingin membuat polimer untuk kanopi jet yang tahan panas. Tim ini kembali menggunakan cyanoacrylates.
Hasilnya kembali menunjukkan bahan ini terlalu lengket.
Selama berjalannya waktu, Coover baru menyadari bahwa dia telah menemukan perekat yang unik.
Baru pada 1958, perekat ini kemudian dipasarkan oleh Kodak dengan nama Super Glue.
Perekat ini kemudian menjadi terkenal selama Perang Dunia II. Mulanya, lem super ini digunakan untuk memperbaiki tembikar dan pakaian.
Medis
Selanjutnya, super glue dilirik untuk diaplikasikan pada bidang medis. Selama perang Vietnam, super glue menjadi penyelamat hidup.
"Jika seseorang memiliki luka di dada atau luka terbuka yang berdarah masalah terbesar adalah menghentikan pendarahan sehingga bisa membawanya ke rumah sakit," ungkap Coover kepada Kingsport Times News dikutip dari laporan Popular Mechanics, Februari 2017.
Baca juga: Terinspirasi Siput, Peneliti Ciptakan Lem Super untuk Organ Tubuh
"Banyak dari orang yang terluka mati karena kehabisan darah. Jadi, petugas medis menggunakan semprotan lem untuk menghentikan pendarahannya dan membawa mereka ke rumah sakit. Ini menyelamatkan banyak nyawa," kisah Coover.