Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda Tangan Terakhir Stephen Hawking Sebelum Lumpuh Dilelang

Kompas.com - 26/04/2018, 17:35 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stephen Hawking meninggal pada 13 Maret 2018 silam. Selama hidupnya Hawking mendedikasikan sebagian besar hidupnya di dunia fisika.

Hawking mencoba menguak misteri alam semesta termasuk salah satunya berhipotesis mengenai terbentuknya jagat raya ini.

Dia berhipotesis jika alam semesta memiliki awal, maka juga akan memiliki akhir.

Saking pentingnya teori-teori Hawking, meski dia telah tiada, masyarakat terus mengenangnya. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan pelelangan terhadap tanda tangan Hawking sebelum kelumpuhan menyerangnya.

Baca juga : Lubang Hitam hingga Tuhan, Inilah Deretan Pemikiran Stephen Hawking 

Sebelum kelumpuhan mendera tubuhnya, Stephen Hawking sempat membubuhkan tanda tangan terakhirnya di sebuah buku. Ia menandatangani buku tersebut pada tahun 1973 ketika dia masih bisa memegang pena dan menulis.

Tanda tangannya dapat ditemukan di halaman judul buku "Archaeology of the Industrial Revolution" yang ditulis oleh Brian Bracegirdle.

Kondisi Hawking sendiri sebenarnya sudah kaku, tapi tulisan serta tanda tangannya masih bisa terbaca. Dengan menggunakan tinta biru ia menggoreskan tanda tangannya di halaman buku tersebut.

Sampul buku (kiri atas), halaman judul serta tanda tangan Stephen Hawking (kanan atas)live science Sampul buku (kiri atas), halaman judul serta tanda tangan Stephen Hawking (kanan atas)

Hawking bersama beberapa rekannnya menandatangani buku itu sebagai hadiah perpisahan kepada salah satu rekan kerja mereka yang meninggalkan pekerjaan sebagai operator komputer di Institute of Astronomy (IOA) di University of Cambridge, Inggris.

Menariknya pada tahun yang sama dia menandatangani buku itu, Hawking menerbitkan buku kosmologi pertamanya, "The Large Scale Structure of Space-Time". Buku tersebut ditulisnya bersama kosmolog George Ellis. Buku ini begitu sukses dan telah beberapa kali dicetak.

Tidak lama setelah Hawking menandatangani buku tersebut, tubuhnya lumpuh. Pada tahun 1975, dia harus menggunakan kursi roda untuk membantunya bergerak.

Ini merupakan efek dari penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), kondisi penurunan saraf yang juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig. Penyakit ini membuat kemampuan bergerak Hawking perlahan menurun. Hawking didiagnosis menderita ALS sejak usia 21 tahun. 

Baca juga : 3 Prediksi Stephen Hawking tentang Nasib Manusia dan Bumi 

Dilelang

Dilansir dari Live Science, Selasa (24/04/2018), kini buku dengan tanda tangan Stephen Hawking itu di lelang.

Penawaran untuk buku tersebut di mulai dengan harga $28.000 atau sekitar 389 juta rupiah. Penawaran ini akan berakhir pada Kamis, (26/4/2018) pukul 8 malam waktu setempat.

Buku itu akan dilelang bersama dengan penjelasan tentang asal usulnya yang dijelaskan oleh penerima buku tersebut.

Rumah lelang Nate D. Sanders menyebut jika buku itu merupakan barang yang istimewa.

"Buku langka yang menangkap kondisi fisik Hawking yang makin memburuk namun memiliki pencapaian intelektual yang luar biasa," ungkap rumah lelang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau