KOMPAS.com — Meninggalnya Stephen Hawking beberapa waktu lalu meninggalkan kesedihan banyak kalangan. Mulai dari selebriti hingga ilmuwan menyampaikan rasa belasungkawa untuk fisikawan teoretis tersebut.
Kesedihan atas kepergian fisikawan terkenal itu sepertinya juga dirasakan oleh dua astronom di Rusia. Bahkan, para astronom tersbeut mendedikasikan lubang hitam atau black hole temuannya untuk Hawking.
Mulanya, para astronom Rusia yang sedang mengamati "ledakan sinar gamma" di rasi Ophiuchus menyadari runtuhnya sebuah bintang. Hal ini menyebabkan terbentuknya sebuah lubang hitam di tempat tersebut.
Sebenarnya, ledakan sinar gamma terjadi cukup sering. Bahkan, bisa diamati setiap hari.
Baca juga: Lubang Hitam hingga Tuhan, Inilah Deretan Pemikiran Stephen Hawking
Namun, karena alasan tersebut pula, hampir tidak mungkin memfokuskan kembali untuk menangkap pelepasan energi yang mungkin berlangsung dari milidetik hingga puluhan detik.
Beruntungnya, para ilmuwan Rusia mampu melakukannya kali ini.
Ledakan yang sangat energik tersebut ditangkap oleh teleskop robot MASTER-IAC yang dipasang di Tenerife, Spanyol. Teleskop ini berhasil memusatkan perhatian pada sebuah bintang yang cukup cepat untuk mengabadikan peningkatan kecerahan dan mengetahui informasi tentang sumbernya.
"MASTER mendedikasikan penemuan optik ini kepada Stephen Hawking, 'pemilik' teori lubang hitam," tulis peneliti Rusia dalam jurnal the Astronomer's Telegram dikutip dari Russian Times, Rabu (21/03/2018).
Lubang hitam yang diberi nama GRB180316A ini ditemukan pada 16 Maret 2018, dua hari setelah kematian Hawking.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.